Misteri Makna Kaos SBY Bertuliskan #Jangandiam
Kaos Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono bertuliskan tagar #jangandiam jadi sorotan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kaos Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono bertuliskan tagar #jangandiam jadi sorotan.
Sejumlah warganet mempertanyakan makna dari tulisan di kaos SBY tersebut.
Tagar #jangandiam ada di bagian belakang baju warna hitam.
Sementara di bagian depan tertulis 'Jika yang baik diam, yang jahat menang'.
Bukan hanya SBY yang mengenakan. Ani Yudhoyono, istri dari SBY juga mengenakan kaos dengan tulisan tagar #jangandiam.
Keduanya kompak mengenakan kaos tersebut saat menonton final Piala Champions antara Real Madrid dengan Liverpool.
Di akun Twitter @maspiyuuu, dua foto ini sudah ramai diperbincangkan warganet.
"SBY Pakai Kaos #JanganDiam 'Jika yang Baik Diam yang Jahat Menang'
Pertanda Dilan Bakal Lengser"
begitu katanya dalam keterangan.
@alfurqn007 : Tapi mengapa 2014 pak @SBYudhoyono seakan-akan diam ?
@nazmudin_din2 : #jangandiam’ Narasinya lembek, mendingan #Ganti Presiden2018’ lbh jelas tujuannya.
@nizamyasser : Jangan diam klo di hina or jgn diam klo ada org mengganggu pemerintah
@Ipienk_03 : Kirain jangan dilan
timur_suprabana : sby tampil mengenakan kaos bertuliskan #JanganDiam ... aku tersenyum... "apakah maksud panjenengan #AyoNyanyi .., pak?" gumam benakku dalam nada tanya...
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan juga turut menuliskan pendapatnya lewat akun Twitter.
Menurut Hinca, tagar #JanganDiam merupakan pesan moral yang bijak.
"pesan moral yang bijak untuk anak bangsa dan kita semua," tulisnya dalam keterangan.
Follow:
Untuk diketahui, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan bertemu dengan Prabowo Subianto.
Pertemuan tersebut, rencananya akan dilaksanakan usai bulan suci ramadhan.
Hal itu disampaikannya usai menjadi pembicara di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).
"Pak SBY dengan pak Prabowo bisa saja nanti setelah lebaran," kata Rachland Nashidik.
Saat ditanya lebih jauh terkait rencana pertemuan tersebut, dia enggan merinci apa saja yang akan menjadi bahasanya.
Namun, Rachland mengisyaratkan, pertemuan tersebut akan membahas seputar koalisi antara kedua partai tersebut dalam Pilpres 2019.
"Oposisi yang pada Jokowi kan karena kan Pak Prabowo bukan calon lain, jadi semua yang enggak suka pada Jokowi akan memilih Pak Prabowo," jelas Rachland.
Lebih lanjut, Rachland mengungkapkan bahwa rencana pertemuan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.
Pasalnya, Partai Demokrat berencana melakukan pertemuan dengan pihak lain.
"Yang saya mau bilang, yang lebih cepat (bertemu) justru pertemuan dengan yang lain, nanti kalian kaget. Tunggu saja," terang Rachland.
Presiden Joko Widodo menilai rencana pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto, akan berdampak positif terhadap iklim politik di Indonesia.
"Ya bagus pertemuan setiap tokoh politik, saya kira baik untuk negara ini," ujar Jokowi seusai menghadiri acara buka puasa bersama blogger di DPD I Partai Golkar, Jakarta, Rabu (23/5/2018) lalu.
Jokowi pun mengaku koalisi pendukungnya dalam Pilpres 2019 tidak merasa khawatir dengan pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut.
"Juga sangat bagus (untuk negara ini)," ucap Jokowi.
Baca: 3 Orang Tewas Akibat Penembakan di Belgia, Polisi Menduga Serangan Teror
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membantah rencana pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menandakan komunikasi Gerindra dan PKS mengalami jalan buntu.
Gerindra dan PKS selama ini dikenal sebagai koalisi di luar pemerintahan.
Hubungan kedua partai ini terikat sejak Pilpres 2014. Kini PKS menyerahkan sembilan nama untuk mendampingi Prabowo Subianto yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai capres.
Namun belum ada respons dari Prabowo.
"Enggak, kita enggak deadlock dengan PKS. Dengan PKS hubungannya sangat baik. PKS itu teman sekutu dengan Gerindra, begitu juga dengan PAN teman baik. Saya kira enggak ada masalah," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2018) lalu.
Bahkan, Riza mengatakan, sembilan kader PKS yang disodorkan untuk mendampingi Prabowo merupakan figur mumpuni.
Namun, Riza mengatakan, Gerindra belum memastikan cawapres pendamping Prabowo nantinya berasal dari PKS.
"Kami tidak bisa mendahulukan yang mana karena semua akan dibicarakan secara bersama," lanjut dia
Baca: Korban Begal yang Serang Balik Pelaku, Santri Asal Madura, Punya Bekal Ilmu Bela Diri
Rencana pertemuan SBY dengan Prabowo Subianto sebelumnya juga diungkap anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Hal ini kemudian dibenarkan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua Tim Pemenangan Prabowo Sandiaga Uno, Sabtu (19/5/2018).