Pedagang Inilah yang Paling Banyak Diserbu Pengunjung di Pasar Pagi Asemka Tambora

"Ya lumayan tahun ini. Tapi kalau untuk angka pastinya mah itu rahasia," kata Andri yang enggan membocorkan berapa omzetnya

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Elga Hikari Putra
Pedagang kembang api jadi pedagang yang paling banyak diserbu pengunjung di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Puluhan pedagang dan pembeli tampak saling berinteraksi di tengah teriknya matahari yang menyinari Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat.

Para pedagang yang menjajakan dagangannya di pasar ini pun beragam, dari mulai pedagang pakaian, mainan, aksesoris, alat tulis hingga pedagang musiman jelang Lebaran.

Baca: Menhub Budi Karya Klaim Kenakan Tarif Bus Tidak Lebih dari 10 Persen

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, pedagang yang paling banyak diserbu para pengunjung ialah para pedagang kembang api.

Satu lapak pedagang kembang api bisa dikerubungi sekira lima pengunjung.

Mayoritas dari pengunjung itu sedang sibuk memilih jenis kembang api yang akan mereka beli atau pun untuk dijual lagi di tempat lain.

Rata-rata mereka membeli kembang api jenis air mancur.

Baca: Tidak Harus Terkumpul Rp 1 Juta Per RT, Bazis DKI: Kami Hanya Imbau Bayar Zakat

"Yang paling laku yang air mancur. Mungkin karena bagus dan enggak berbahaya," ujar Andri, pedagang kembang api di pasar ini kepada TribunJakarta.com, Minggu (3/6/2018).

Andri mengatakan keseluruh kembang api yang dijualnya ini merupakan barang buatan China.

Harga kembang api yang dijualnya pun bervariasi tergantung jenis dan modelnya.

Dari mulai Rp 5 ribu hingga yang paling mahal ialah jenis ‎bola-bola yang seharga Rp 85 ribu per buah.

"Yang paling mahal ini yang jenis bola-bola Ini kembang api kayak yang dinyalakan di event-event besar. Warnanya bagus dan percikannya besar. Satu batangnya ada delapan tembakan," kata Andri.

Baca: Asosiasi Pilot Garuda Indonesia Pastikan Tidak Mogok Terbang Saat Mudik Lebaran

Untuk bulan Ramadan tahun ini, ia menyebut omzet yang didapatnya cukup meningkat.

"Ya lumayan tahun ini. Tapi kalau untuk angka pastinya mah itu rahasia," kata Andri yang enggan membocorkan berapa omzetnya di bulan Ramadan ini.

Sementara itu, Tofa, mengaku membeli kembang api di tempat ini untuk dijualnya kembali di daerah tempat tinggalnya di Buaran, Jakarta Timur.

"Ini belanjanya emang disini kan di sini pusatnya. Ini saya beli buat dijual lagi dirumah. ‎Selama Ramadan ini sudah belanja yang ketiga kalinya disini," kata Tofa.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved