Pilot Mogok Massal, Garuda Indonesia Gandeng Pilot TNI Angkatan Udara
Hengky menjelaskan, jumlah pilot TNI AU yang akan membantu operasional Garuda Indonesia tidak akan mencapai 100 orang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Maskapai pelat merah Garuda meminta bantuan puluhan pilot TNI Angkatan Udara untuk membantu operasional penerbangan jika terjadi aksi mogok terbang oleh ribuan pilot Garuda Indonesia.
"Kami sudah meminta bantuan pilot TNI untuk dipinjamkan dan sudah disetujui oleh Kasau," terang Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Hengki Heriandono, saat dijumpai di Penang Bistro kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (2/6/2018).
Hengky menjelaskan, jumlah pilot TNI AU yang akan membantu operasional Garuda Indonesia tidak akan mencapai 100 orang.
Namun, ia memastikan jumlah tersebut sudah cukup untuk mengisi slot kekosongan pilot bila aksi mogol terbang itu dilaksanakan.
Baca: Pamer Foto Hingga Blak-blakan Ungkap Perasaan Ini, Adipati Dolken Disebut Sindir Iqbaal Ramadhan
Para pilot TNI AU itu, kata Hengky, sudah menyelesaikan masa training di Garuda Indonesia dan sudah mendapatkan lisensi penerbangan dari Garuda Indonesia sendiri.
"Jadi, siap diperbantukan untuk mengantisipasi kondisi jika diperlukan, karena sudah di training di Garuda terlebih dahulu," ujar Hengky.
Hengky berharap ancaman mogok terbang ini tidak dilakukan APG dan Sekarga karena efeknya sangat besar bagi konsumen dan perusahaan.
Baca: Viral Curhat Asisten Pribadi Konglomerat, Jajan Rp 5 Juta Sehari Hingga Naik Helikopter ke Sekolah
Rencana mogok para pilot Garuda Indonesia diumumkan sejak 2 Mei 2018. Saat itu, para pilot dan karyawan Garuda melakukan konferensi pers dan menunggu selama satu bulan agar tuntuannya diperhatikan oleh pemerintah.
Salah satu tuntutannya, awak garuda meminta agar dicopotnya Linggarsari Suharso dari jabatannya sebagai Direktur Personalia Garuda.