Bus Malam Ini Lebih Mewah dari Pesawat, Lihat Kemewahan Kabinnya, Bikin Takjub
Dek atas dinamai “Executive Class” berkapasitas 38 kursi, sedangkan dek bawah “Elegant Class” berkapasitas 6 kursi.
Sejak setahun lalu, PO ini menawarkan bus double decker (bus tingkat) yang kenyamanan dan fasilitas justru lebih baik daripada pesawat terbang. Area kursi yang lebih lega dengan leg rest, ditambah hiburan entertainment berupa televisi LCD lengkap dengan headset di masing-masing kursi penumpang.

Double decker bermesin Scania K410 ini terbagi menjadi dua dek; atas dan bawah. Dek atas dinamai “Executive Class” berkapasitas 38 kursi, sedangkan dek bawah “Elegant Class” berkapasitas 6 kursi.
Saat ini, double decker Putera Mulya melayani rute Jakarta-Wonogiri dan Bogor-Prambanan. Harga tiketnya pun terbilang cukup terjangkau. Untuk rute Jakarta-Wonogiri misalnya, Elegant Class dihargai Rp325 ribu, sedangkan Executive Class seharga Rp225 ribu.
Sani sesumbar, dengan mengandalkan empat unit double decker di Putera Mulya, penilaian 8 penumpang dari 10 penumpang yang mencobanya, merasa sangat puas. Total armada di Putera Mulya sendiri sebanyak 38 bus, sedangkan SAN memiliki 115 bus.
Putera Mulya dan SAN memiliki market berbeda. Putera Mulya melayani rute di pulau Jawa, sementara itu SAN di Sumatra. “Pasar yang lebih berprospek untuk transportasi bus sebenarnya bukanlah dari kota ke kota, tapi ‘between’ atau di antaranya. Jadi ke daerah-daerah di sekitar kota,” ungkap Sani.
Jalan tol dan pramugari
Sani mengaku, inovasi dan perbaikan layanan gencar terjadi sejak dua tahun belakangan. “Tak ada kata telat untuk melakukan inovasi,” ungkap Sani.
Sebab, nantinya bila semua infrastruktur berupa jalan tol sudah menjangkau daerah- daerah di seluruh Jawa, maka waktu tempuh yang tadinya menjadi kelemahan transportasi bus bisa dipangkas secara signifikan.
Tak heran, para pemilik PO merasa sedikit lega dengan dibukanya Tol Cipali hingga Brebes Timur, karena membantu memangkas waktu tempuh. “Jika waktu tempuh bus sudah equal dengan kereta api, maka bisnis transportasi bus akan kembali bergairah,” ujar Sani.

Sebagai ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) yang membawahi 39 PO, Sani mengaku sebagian besar PO sudah melakukan inovasi berupa perbaikan layanan. Para pemilik PO rupanya sadar, dengan perbaikan layananlah, mereka dapat bertahan dari gilasan zaman.
Pelayanan menjadi ujung tombak dalam mempertahankan penumpang. “Fasilitas di dalam bus hanya sebagai pelengkap,” ucap ayah tiga anak ini.
Sani beralasan, melayani dengan senyuman akan membuat penumpang lebih nyaman saat naik bus. Tak heran, salah satu PO yang melayani rute Jakarta-Solo, Cilacap-Yogya, dan Purwokerto-Yogya, sudah menyediakan pramugari. (Fajar Aryanto, Kontributor Intisari)
Berita ini telah tayang di Intisari dengan judul: Bus Malam Lebih Mewah dari Pesawat, Kemewahan Kabinnya Bikin Takjub!