Teror Lempar Batu, Kapolres Bekasi Tinjau Kondisi Jembatan di Atas Tol Jakarta Cikampek

Namun kata dia ada beberapa hal yang perlu ditambah seperti CCTV dan Lampu penerangan jalan yang belum seluruhnya tersedia

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto saat memantau jembatan atas tol KM14 Jakarta Cikampek 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, RAWALUMBU - Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meninjau jembatan atas tol Jakarta Cikampek KM 14, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa malam (12/6/2018).

Indarto mengatakan, tujuannya melakukan pengecekan untuk memastikan kondisi jaring pengaman dan penjagaan di atas jembatan tol Jakarta Cikampek, usai peristiwa teror lempar batu yang belakang terjadi.

"Saya mengecek untuk memastikan anggota kami di lapangan, saya juga ninjau kondisi jaringan yang ada dijembatan. Kondisinya sudah cukup bagus, yang bolong-bolong sudah diperbaiki, meski masih ada beberapa yang masih bolong," kata Indarto.

Dari pengecekan yang dilakukan dia menjelaskan kondisi jaring sejauh ini sudah terbilang bagus, perbaikan sudah cukup dilakukan oleh pihak Jasa Marga.

Namun kata dia ada beberapa hal yang perlu ditambah seperti CCTV dan Lampu penerangan jalan yang belum seluruhnya tersedia.

"Ini kita cek anggota dan cek lubang lubang. Alhamdulillah sudah ditutup. Tapi saya lihat lampu penerangan dan CCTV masih belum, nanti saya akan informasikan kepada pihak Jasa Marga. Kalau CCTV ini sudah ada tapi letak posisinya harus bisa terlihat situasi jalan di jembatan, saat ini kan baru nyorotnya ke jalan tol," jelas Indarto.

Baca: Pria yang Ditemukan Tewas di Pom Bensin Bawa Helm ke Kamar Mandi

Dia juga memastikan kalau jembatan penyeberangan orang atau jalan layang di atas Jalan tol bukan tempat untuk nongkrong. Untuk itu pihaknya akan menghalau siapapun yang hendak berkumpul atau berkerumun guna meminimalisir kejadian serupa.

"Tegas saya katakan JPO dan Jembatan Penghunung bukan tempat nongkrong, jadi anggota kami akan halau dan usir bila ada yang nongkrong kami juga minta peran serta masyarakat dalam mengawasi situasi jembatan agar kejadian pelemparan batu itu tidak terulang," tegas dia.

Penjagaan sendiri akan dilakukan selama operasi ketupat berlangsung, petugas dari Polres Metro Bekasi Kota akan rutin memantau keamanan di atas jembatan.

"Di Kota Bekasi ada 31 JPO dan Jembatan Penghubung. Kita semua full team setiap hari bakal kita jaga selama operasi ketupat," tandasnya

Sebelumnya, Saiful Mazazi, warga Tegal diketahui tewas ketika lintas di jalan tol Jakarta Cikampek. Kejadian terjadi pada Selasa subuh, 5 juni 2018.

Sebuah batu berukuran kurang lebih 10 sampai 20 centimeter menimpa kaca depan mobil Toyota Calya bernomor plat G 8696 ZP. Batu langsung menghantan rahang, dan dada korban yang saat itu sedang dalam posisi mengemudi.

Kemudia selang beberapa menit kemudian batu besar kembali menimpa sebuah mobil Avanza yang tengah melintas. Satu Orang orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut, sedangkan korban lain mengalami luka.

Teror lempar baru ternyata masih berlanjut, seorang bernama Yanuar Sadewa warga Perumnas 1, Jalan Jambu 6, Kota Bekasi mengaku jadi korban lempar batu saat melintas di Jalan tol Jagorawi arah Jakarta.

Peristiwa terjadi pada minggu dini hari, 10 juni 2018, sekitar pukul 02.30 pagi. Saat itu dia tengah melaju dengan kecepatan 120 KM/jam di lajur 3 arah Jakarta, namun tidak disangka sebuah batu tiba-tiba menghantam kaca depan mobilnya.

Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menelan korban jiwa, namun mobil Isuzu Panther yang dikendarai Yanuar rusak pada bagian kaca depan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved