Ngaku Tak Pernah Kritik Jokowi Hingga Ikut Aksi 212, Ali Mochtar Ngabalin Tantang Hal Ini
"Saya perlu berdiri disitu untuk memerintahkan mundur karena polisi telah memberikan izin kita untuk menyampaikan aspirasi," tungkasnya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Andre Rosiade Politisi Partai Gerindra tampak terekam adu mulut dengan Ali Mochtar Ngabalin di acara Q&A Metro Tv.
Dilansir YouTube Channel Metro TV News yang diposting Rabu (13/6/2018), tampak Andre awalnya menanyakan sikap Ali yang mengaku tak pernah mengkritik Jokowi.
"Abang bilang kan sejak 2014 gak pernah kritik Presiden Jokowi tapi rekam jejak kan tau," ungkap Andre.
"Buka dong digitalnya. Buka sekarang digitalnya, hari tanggal jam. Dimana Ali Mochtar beri komentarnya?" tantangnya.
"Coba, kita liat," jawan Andini Effendi selaku Host.
"Disini saya baca Kapolri Tito Karnavian memperhatikan Abang berorasi di acara 212 di Monas," papar Andre.
"Apa yang salah dari 212?," tanya Ali.
"Kita semua tau aksi 212 itu aksi umat Islam yang kecewa terhadap pemerintah Presiden Jokowi yang terlalu membela Ahok," ungkap Andre.
"Keliru..keliru," imbuh Ali.
Politisi Partai Golkar itu menyatakan posisi dirinya saat di aksi 212 sebagai Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh (Bakomubin) Se-Indonesia.
"Saya perlu berdiri disitu untuk memerintahkan mundur karena polisi telah memberikan izin kita untuk menyampaikan aspirasi," tungkasnya.
Baca: Cowok Sejati Gak Punya Tik Tok, Tapi Punyanya SIM, STNK dan Buku Nikah
"Aspirasi apa? aspirasi untuk pemerintah menerima ulama di Istana dan menyampaikan persoalan keumatan. Lain dari itu tidak ada," sambungnya.
Meski demikian, dirinya menyatakan kalau pihaknya mundur ketika waktu yang telah ditentukan telah selesai.
"Kami mundur, salat di Masjid Bank Indonesia," tegasnya.
Ia juga menegaskan keberadaannya di aksi 212 itu untuk memerintahkan mundur para peserta.
Tonton Juga:
"Daripada harus berlawanan dengan polisi, kita melanggar aturan. Saya harus ada disitu selaku Ketua Umum untuk memerintahkan mereka mundur," paparnya.
Mendengar pernyataan dari Ali, Andre menanyakan kalau Ali dari sejak 2014 tak pernah mengkritisi pemerintah namun dengan ikut aksi 212 maka artinya apa.
"Forum itu forum menuntut pemerintah untuk menerima representasi Ulama dalam menyampaikan pesan ulama ke pemerintah. Kenapa ribut panjang? karena Istana tak dibuka," tungkasnya.
Dirinya mengelak kalau aksi tersebut untuk mengkritisi pemerintah, terlebih masalah Ahok.
Baca: Disebut Berubah Sikap, Pengkritik Hingga Pendukung Jokowi, Ali Mochtar Ngabalin Akui Sempat Salah
"Bukan kritik pemerintah. Apa urusannya Jokowi dengan Ahok? urusan Presiden dengan Gubernur. Anies udah jadi Gubernur, Andre," tegas Ali.
Sementara itu, Abdul Kohar selaku Jurnalis senior memberikan pernyataan terkait perubahan sikap Ali dari awalnya pengkritik kini masuk ke Istana.
"Berubah boleh, tapi menurut saya pola perubahan statementnya juga terlalu cepat. Jadi ketika di luar, teriaknya kencang. Tapi begitu masuk, bilangnya 'Subhanallah, tiada hari tanpa memikirkan negara di Kantor Staf Presiden (KSP)'".
Baca: Tampak Mengantuk Saat Disuapin Hingga Disuruh Tidur oleh Nagita Slavina, Rafathar Beri Reaksi Ini
Mendengar hal itu, Ali menyatakan kalau agama melarang orang untuk berpransangka buruk, memfitnah dan mengadu domba.
"Kan ada mata, ada telinga, ada rasa. Kalau selama ini kita dari luar Istana. Pas begitu saya masuk, saya ikut sidang kabinet. Mereka membicarakan membangun negeri dari pinggir, itu Nawacitanya Jokowi. Luar biasa orang-orang ini," paparnya.
"Berarti selama ini kita salah," sambungnya.
"Jadi Bang Ali selama ini mengaku salah persepsi?," tanya Andini Effendi selaku host.
"Ya, selama ini kita salah menilai orang. Makanya kalo ada yang manis jangan cepat ditelan," imbuhnya.