Pria Turki Potong Cakar dan Ekor Anjing Hingga Tewas, Presiden Erdogan Bertindak
Kejadian ini mengundang reaksi geram dari masyarakat Turki. Bahkan, Presiden Erdogan pun ikut bertindak
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Kepolisian Turki telah menangkap seorang pria yang diduga menyiksa anak anjing setelah foto anjing tersebut viral di dunia maya.
Dilansir dari Asiaone.com (18/6/20108), anak anjing yang empat cakar dan ekornya telah dipotong itu ditemukan di sebuah hutan di desa Sapanca, di provinsi barat laut Sakarya dan dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan.
Namun nahas, hewan yang terluka itu meninggal pada saat operasi berlangsung, sekitar Jumat, (15/6/2018).
Kejadian ini mengundang reaksi geram dari masyarakat Turki. Bahkan, Presiden Erdogan pun ikut bertindak.
Pada rapat umum pemilihan umum di Istanbul, Minggu (17/6/2018) Erdogan mengatakan bahwa polisi telah menahan seorang operator mesin konstruksi pada hari Sabtu (16/6/2018) sehubungan dengan kematian anak anjing itu.
Erdogan berjanji bahwa undang-undang hak asasi hewan Turki akan diubah setelah pemungutan suara 24 Juni 2018, jika ia tetap menduduki kursi presiden untuk kali kedua.
"Entah di rumah atau di jalan, kami tetap memperhitungkan hukumannya dan mengevaluasinya. Operator tersebut ditangkap hari ini. Pihak berwenang di Sapanca memerintahkan penangkapannya," ujar Erdogan seperti dikutip Asiaone.com.
"Tak ada yang bisa menerima peristiwa ini, tetapi jauh lebih penting apabila kita terus tingkatkan kesadaran (hak hidup hewan)," lanjut Erdogan.
Insiden tersebut nampaknya menunjukkan 'pemandangan langka' diantara partai politik dan kandidat presiden Turki menjelang pemilihan parlemen dan presiden hari Minggu mendatang.
Pasalnya, ketika gambar dan video anak anjing tersebut beredar di media sosial, baik pejabat pemerintah dan politisi oposisi mengecam tindakan itu dan menyerukan adanya tindakan hukum terhadap penganiaya hewan tersebut.
Kelompok-kelompok pembela hak asasi hewan mengatakan hukuman Turki untuk kekejaman terhadap hewan terlalu lunak.
Amandemen terhadap undang-undang hak hewan telah menjadi agenda parlemen selama berbulan-bulan, namun hasilnya tak terlalu signifikan.
"Kebrutalan terhadap makhluk kecil ini adalah manifestasi menyakitkan dari hilangnya nilai-nilai di negara kami. Saya berharap kepada Tuhan bahwa mereka yang menyakiti anak anjing kecil itu mendapatkan balasan yang layak akhirat," kata pemimpin Partai Ily sekaligus kandidat presiden Meral Aksener melalui akun Twitternya.
"Kalau saja mereka (pemerintah) akan megganjarkan hukuman dengan benar juga," tutup Meral.