Warga Rawa Bokor Kesal Wilayahnya Jadi Tempat Pembuangan Sampah Ilegal

Sahibi mengatakan lahan kosong yang disulap menjadi tempat sampah itu dikuasai oleh warga bernama Abdul Rozak.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah ilegal dikeluhkan warga Rawa Bokor, Kalideres, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Warga Jalan Walungan Poncol RT04/08, Rawa Bokor, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat kesal lahan kosong di wilayahnya dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, lahan kosong yang dijadikan tempa‎t pembuangan sampah itu berada di sebuah lahan kosong yang sejatinya merupakan empang.

Namun saat ini sebagian empang itu telah berubah menjadi gunungan sampah yang cukup tinggi.

Kepulan asap dari bakaran sampah terlihat terus keluar dari tempat pembuangan sampah ilegal itu.

Baca: Prajawangsa City Apartement, Tak Perlu Dilema Bayar Sewa dan Cicilan Apartemen Setiap Bulan

Terlihat beberapa pemulung yang sedang memilah sampah.

Hewan seperti kambing dan ayam juga terlihat sedang mencari makan di gunungan sampah itu.

Parahnya lagi, tempat pembuangan sampah itu hanya berjarak beberapa meter dari pemukiman warga.

Tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah ilegal dikeluhkan warga Rawa Bokor, Kalideres, Jakarta Barat.
Tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah ilegal dikeluhkan warga Rawa Bokor, Kalideres, Jakarta Barat. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Sahibi (27) warga ‎sekitar mengatakan lahan itu berubah menjadi tempat pembuangan sampah ilegal sejak tahun 2013.

"Itu dari tahun 2013. Sudah banyak warga yang protes karena setiap hari banyak yang buang sampah dan bakar sampah di tempat itu. Bahkan ponakan saya sampai kena ISPA," ujar Sahibi saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Minggu (24/6/2018).

Baca: Selama Libur Lebaran, 1,1 Juta Orang Sudah Kunjungi Monas

Sahibi mengatakan lahan kosong yang disulap menjadi tempat sampah itu dikuasai oleh warga bernama Abdul Rozak.

Ia bersama warga sekitar pun sudah pernah berulang kali melayangkan protes ke Rozak untuk menutup lahan tersebut namun sama sekali tak digubrisnya.

"Kita sudah berulang kali protes‎ agar itu ditutup tapi sama sekali enggak pernah didengerin," ujarnya.

Selain menggeruduk Rozak, Sahibi mengatakan pihaknya juga sudah pernah meminta pihak kelurahan untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Namun sayangnya sampai saat ini tak ada tindakan nyata dari pihak kelurahan.

"Pihak kelurahan seperti cuma formalitas datang difoto-foto tapi tidak ditindaklanjuti," ucapnya.

Sahibi menuturkan sampah tersebut adalah sampah dari warga luar Rawa Bokor yang diangkut menggunakan gerobak motor setiap harinya.

"Sampah warga dari luar wilayah sini dibuang pakai gerobak motor itu dibuang pagi dan sore hari. Sehari bisa sampai 30 gerobak motor yang buang disini," ucapnya.

‎Selain itu, lanjut Sahibi, adapula sampah dari Bandara Soekarno Hatta yang lokasinya memang tidak jauh dari tempat ini.

"Sampah dari bandara itu ada dua mobil truk setiap malam dibuang disini di atas jam 11 malam. Biasanya dari bandara itu sampah label dan tisu. Terusnya ada juga sampah dari pabrik kuas," ujar Sahibi.

Sampai berita ini diturunkan, TribunJakarta.com masih mencoba menghubungi warga bernama Abdul Rozak dan kelurahan untuk klarifikasi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved