Ini Dampaknya Bila Minum Miras Oplosan yang Mengandung Metanol
Ia membuat miras oplosan itu dengan menggunakan metanol yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Kasus peredaran minuman keras (miras) oplosan yang mengakibatkan kematian kembali terjadi.
Kali ini korbannya adalah enam warga Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat yang tewas usai menenggak miras oplosan.
Tersangka yakni SR (57) yang membuat dan menjual miras oplosan di rumahnya di Jalan Kincir Raya RT 08/06, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
Ia membuat miras oplosan itu dengan menggunakan metanol yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh manusia.
Lantas apakah dampak dan bahaya metanol jika dikonsumsi oleh manusia?
Baca: Dewi Perssik Bongkar Perlakuan ke Asistennya, Gaji Rp 30 Juta hingga Liburan ke Thailand
Kepala Bidang Penyelidikan dan Pemeriksaan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta Rini Asri membenarkan kalau metanol sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dikatakannya, efek yang sangat jelas ketika mengonsumsi minuman yang mengandung metanol yakni akan mual dan muntah.
Kemudian hal itu akan merembet kepada kejang dan dampak terparahnya adalah sampai kerusakan hati dan ginjal dan dapat berujung pada kematian.
"Itu kerusakannya akan segera terlihat efeknya," kata Rini di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (25/6/2018).
Rini mengatakan metanol adalah cairan yang biasanya digunakan untuk menganalisis atau untuk ekstraksi zat-zat aktif dari suatu bahan, kandungan, tanaman dan sebagainya.
Baca: Ditanya Uya Kuya Soal Nikah Siri di Australia, Billy Syahputra: Kamu Kan Tahu
"Jadi metanol itu adalah bukan untuk minuman," katanya.
Rini menjelaskan untuk minuman beralkohol terdiri dari tiga golongan, yakni Golongan A, B dan C.
Golongan A mengandung etanol atau etil alkohol tidak lebih dari 5 persen.
Sementara Golongan B mengandung 5-20 persen etanol dan Golongan C mengandung 20-55 persen etanol.
"Dan sama sekali tidak boleh mengandung metanol," kata Rini.