Hasil Hitung Cepat Survei Deddy Mizwar Kalah, Giselawati: Saya Tetap Dukung Pak Deddy

Istri calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, R Giselawati Wiranegara, legowo dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Editor: ade mayasanto
TribunJakarta/Nawir Arsyad Akbar
Deddy Mizwar dan keluarga usai mencoblos di TPS 61 Jatiwaringin, Kota Bekasi, Rabu (27/6/62018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Istri calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, R Giselawati Wiranegara, legowo dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Bagi Giselawati, dirinya tetap mendukung langkah suami baik di dunia politik maupun artis Indonesia.

"Saya tetap mendukung pak Deddy mau jadi apa setelah ini. Mau terus berpolitik atau jadi artis. Sebagai suami, ia akan tetap mendukung," kata Giselawati di Bandung, Kamis (28/6/2018).

Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi ini kalah berdasarkan hitung cepat dari berbagai lembaga survei. Pasangan ini hanya menempati urutan ketiga dengan raihan suara rata-rata 25 persen.

Sementara pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum berada di nomor 1, unggul dengan raihan lebih dari 30 persen.

Atas kekalahan tersebut, Giselawati mendoakan pimpinan Jawa Barat amanah dan membawa Jawa Barat maju dan mandiri.

"Semoga Jabar semakin baik, pemimpinnya amanah dan membawa Jabar maju dan mandiri," ucapnya.

Selama lima tahun terakhir, Giselawati mendampingi Deddy Mizwar sebagai wakil gubernur Jabar bersama Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar.

NasDem Sapu Bersih Pilkada di Provinsi Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara

Kekalahan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi dianggap mengejutkan karena sebelumnya kerap diunggulkan dalam sejumlah survei.

Ketua Tim Pemenangan, Irfan Suryanegara yang juga ketua Partai Demokrat Jabar mengatakan, penyebab kekalahan pasangan tersebut karena pemilih dua Dedi ini beralih.

"Dalam hitungan (quick count hari ini) kita bisa lihat nomor 1 suaranya tidak naik lagi, cenderung stagnan. Ternyata suara kami bergeser ke pasangan A‎syik," kata Irfan di Dago Pakar, Rabu (27/6/2018) kemarin.

Faktor penyebab beralihnya suara Asyik, kata dia, adalah konstelasi politik dan isu nasional.

Ia membantah mesin partai lengah. Deddy-Dedi diusung Partai Golkar dan Demokrat.

"Tidak lengah, mesin partai berjalan maksimal. Cuma ada isu yang sifatnya nasional menyangkut pasangan Asyik hingga isu itu berpengaruh pada elektabilitas mereka," katanya.

Timnya kecolongan. Selama tahapan Pilgub Jabar, Irfan mengaku salah memetakan siapa lawan terberat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved