UMN Cetak 288 SDM Unggul yang Siap Bersaing di Era Industri 4.0

Menyambut era industri 4.0, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah menerapkan metode pembelajaran berbasis digital.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Proses wisuda 288 mahasiswa UMN dan sidang senat terbuka di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Sabtu (30/6/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menyambut era industri 4.0, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah menerapkan metode pembelajaran berbasis digital.

Metode pembelajaran tersebut yakni berbasi kolaboratif, e-learning, kurikulum terkini, fasilitas perkuliahan sesuai standar industri, kerjasama dengan industri, tenaga pengajar praktisi, kegiatan akademik dan non-akademik.

Terobosan baru tersebut diterapkan oleh UMN untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan siap bersaing.

Selamat Hari Sabtu! Yuk Simak Ramalan Zodiak Hari Ini 30 Juni 2018, Gemini Tahan Emosimu Ya

Rektor Universitas Multimedia Nusantara, Ninok Leksono mengatakan, bahwa kurikulum UMN sudah dirancang untuk mempersiapkan lulusannya menjadi insan yang unggul.

"Kurikulum yang disusun UMN sudah dirancang untuk mempersiapkan lulusannya menjadi insan yang unggul. Mereka adalah insan yang memiliki kompetensi di atas rata-rata, menguasai bidang yang ditekuninya, terus mengobarkan semangat belajar, berjiwa kreatif-inovatif, berorientasi pada pemecahan masalah, dan bisa bekerja dalam tim," ujar Ninok dalam sambutannya diacara Wisuda XIII UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Sabtu (30/6/2018).

Hasilnya, lanjut Ninok, sebanyak 288 mahasiswa diluluskan pada seremoni Wisuda XIII UMN.

Menurut dia, sebagian besar dari mereka sudah bekerja dan berwirausaha sebelum diwisuda.

Satu dari beberapa insan unggul yang diluluskan UMN pada Wisuda XIII adalah Sunderi Pranata.

"Lulusan terbaik program studi (prodi) Teknik Komputer UMN ini berkesempatan mengikuti program student exchange di Tokyo Denki University (TDU) Jepang," kata Ninok.

Sunderi, lanjut Ninok, juga membuat aplikasi mobile penerjemah tulisan asing yang terinspirasi dari pengalaman risetnya di Jepang.

Ini Pilihan Berbeda Putra dan Putri Ahok di Hari Ulang Tahunnya yang ke-52

Aplikasi tersebut berbuah manis lantaran menjuarai kompetisi mobile apps tingkat nasional (ANFORCOM-Annual Informatics Competition 2017).

"Saya bersyukur ada program student exchange di UMN, saya jadi bisa mendapatkan pengalaman riset lebih banyak. Saya juga berkolaborasi dengan mahasiswa Informatika UMN membuat aplikasi penerjemah tulisan melalui foto, bernama Phocabulary," jelas Sunderi.

"Dengan Phocabulary, masyarakat tidak perlu bingung apabila ada tulisan asing yang tidak dimengerti, tinggal foto saja,” lanjutnya yang akan memulai kariernya sebagai Software Engineer di Bukalapak.com.

Disisi lain, Sintya Oktaviani, wisudawati dari prodi Informatika UMN dinobatkan sebagai Cendekia Utama.

Pasalnya, Sintya terpilih tidak hanya berkat prestasinya di bidang akademis melainkan juga berkat kontribusinya secara aktif dalam organisasi mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta kompetisi berskala nasional dan internasional.

"Hal ini menunjukkan bahwa UMN turut fokus memperhatikan pengembangan soft skill mahasiswanya, yang meliputi kompetensi memecahkan masalah (problem solving), adaptasi (adaptability), kolaborasi (collaboration), kepemimpinan (leadership), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation)," pungkas Ninok.

Jessica Iskandar Ungkap Siapa Orang yang Sudah Kenalkan Dirinya dengan Richard Kyle

Menurut Sintya, soft skill sangat dibutuhkan oleh semua mahasiswa saat menjalani perkuliahan.

"Memang hard skill sangat dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja sesungguhnya. Namun, perlu diingat bahwa soft skill adalah poin plus, karena apa artinya hard skill tanpa attitude yang baik. Untuk itu, saya sangat bersyukur karena UMN telah mendorong saya untuk mengasah soft skill dari awal perkuliahan," tutur Sintya.

Sintya juga turut mengimbau seluruh mahasiswa UMN untuk tidak terlalu fokus dalam mengejar bidang akademik saja.

"Kembangkan soft skill dan juga koneksi selama masih sempat! Time is precious, make sure you spend it right," ujar Sintya yang saat ini sudah diterima bekerja sebagai Back-End Engineer.

Sebagai informasi, dalam Wisuda XIII UMN, terpilih tujuh wisudawan terbaik yang mewakili tujuh program studi.

Mereka adalah Febrian Wilson dari prodi Informatika, Sudecanto dari prodi Sistem Informasi, Sunderi Pranata dari prodi Teknik Komputer, Fransisca Maureen dari prodi Akuntansi, Dessy Chandra dari prodi Manajemen, Natashia Dova dari prodi Ilmu Komunikasi, dan Edwina Grammy Akoso dari prodi Desain Komunikasi Visual.

Sedangkan, Fransisca Maureen terpilih menjadi wisudawan terbaik universitas dengan IPK 3,93.

Banjir Pujian, Coba Dengar Suara Dua Remaja Asal NTT yang Cover Lagu Lagi Syantik Siti Badriah

Ninok menerangkan, merupakan tradisi bagi UMN untuk mengangkat tema kedaerahan dalam kegiatan wisudanya.

"Wisuda XIII kali ini bertemakan adat daerah Madura. Tata panggung dan seluruh dekorasi area kegiatan dibuat dalam nuansa daerah Madura," terang Ninok.

Tak hanya itu, UMN juga menampilkan tarian-tarian dan lagu-lagu daerah Madura untuk menyemarakkan nuansa kedaerahan pada Wisuda XIII UMN.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved