Ditanya Peluang Jadi Cawapres di Pilpres 2019, Mahfud MD Beri Reaksi Ini
Mahfud MD memaparkan, belum ada yang menggadang-gadangkan namanya menjadi cawapres
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD angkat bicara terkait peluang dirinya jadi calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dikutip TribunJakarta.com dari akun YouTube Kompas TV yang diposting pada Minggu (1/7/2018), Mahfud MD tampak mendapatkan pertanyaan peluang ia menjadi cawapres.
Saat itu terdapat wartawan yang menanyakan soal dirinya yang digadang-gadang menjadi cawapres Jokowi nanti.
Mahfud MD memaparkan, belum ada yang menggadang-gadangkan namanya menjadi cawapres.
"Oh itu belum ada kok (yang menggadang-gadang), biar diolah oleh capres yang telah disepakati bersama partainya," ungkap Mahfud.
Lebih lanjut, Ia menuturkan seseorang tak bisa menjadi calon sendiri.
• Hidup Berkecukupan Tapi Tetap Bekerja, Begini Respon Olla Ramlan
"Biar diolah secara demokratis, ada mekanismenya, kita liat aja," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud MD juga mendapatkan pertanyaan terkait Amien Rais yang diusung oleh umat.
"Pak, soal Amien Rais yang diusung oleh koalisi umat itu pak?," tanya wartawan.
"Boleh saja, Pak Amien Rais memenuhi syarat," tuturnya.
Tonton Juga:
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mendapat sebuah pertanyaan terkait calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Diketahui, PDIP telah resmi mendukung Jokowi dalam pilpres 2019 nanti.
Simak Videonya:
Dukungan itu disampaikan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Bali pada Jumat (23/2/2018).
Melansir akun YouTube Channel Najwa Shihab yang diunggah pada Rabu (27/6/2018), tampak Hasto hadir menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa.
Ia tampak memberikan tanggapannya mengenai cawapres Jokowi di Pilpres 2019 nanti.
• 4 Tahun Menikah, Nagita Slavina Beberkan Keyakinan Jadikan Raffi Pasangan Seumur Hidup
"PDIP memberikan keputusan kapan? Jangan lah membuat geer Mas Romy, Golkar, PKB. Haruslah mengambil keputusan cepat saja," ungkap Najwa Shihab selaku Host Mata Najwa tampak mendesak.
"Nana, di dalam diskusi tadi ada satu yang juga dilupakan, Pileg dan Pilpres hampir bersamaan. Dengan demikian, setiap partai punya 21 ribu calon anggota legislatif. Ini akan jadi sebuah mesin kemenangan bersama," ungkap Hasto.
Untuk itu, gambaran Pilpres ke depannya ditentukan oleh koalisi antarpartai politik ini.
Menurutnya, mesin penggerak utama adalah para caleg dan presidennya.
Untuk itu, Ia membeberkan kalau ada kesepakatan usai Pilkada ini akan mengumpulkan parpol koalisi.
"Ini bukan pengalaman pertama bagi kami untuk berbicara cawapres. Yang jelas sampai hari ini rakyat memberikan apresiasi kepada kepemimpinan Pak Jokowi," tungkasnya.
"Lalu, kalau ditanya mengenai hitungan nama calon wakil berarti dalam waktu berapa lama lagi?," tanya Najwa.
“Momentumnya akan tiba pada waktunya. Awal Agustus, nanti last minute, kita juga akan menghitung dinamika politik,” tutur Hasto.
• Usai Asian Games 2018, Kadishub DKI Jakarta Ungkap Kebijakan Ganjil Genap Bisa Diberlakukan Kembali
Ia memaparkan, faktor putusan Mahkamah Konstitusi-red terkait gugatan ambang batas presiden juga akan menambah dinamika politik 2019 mendatang.
Tak hanya itu, dirinya juga memaparkan memperhitungkan jumlah kader setiap partai yang menjadi kepala daerah.
"Ini juga yang kami perhitungkan dalam kerjasama antarpartai politik," bebernya.
Dalam kesempatan itu, tampak Ketua Korbid DPP Golkar, Happy Bone mengklaim akan tetap konsisten mendukung Jokowi sebagai capres 2019.
“Tidak mungkin pindah koalisi bagi Golkar. Yang ingin kita lakukan adalah meningkatkan elektabilitas,” imbuhnya.
Ini Videonya: