Mendagri Kenal Irwandi Yusuf Sosok Tegas, Tapi Buat Kecewa
Tjahjo hampir tak percaya dengan penangkapan tersebut mengingat sosok Irwandi yang dikenalnya adalah tegas dalam pengawasan penggunaan anggaran.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kembali menyampaikan keprihatinannya atas tertangkapnya kepala daerah oleh KPK, yang kali ini mengena Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi.
Tjahjo hampir tak percaya dengan penangkapan tersebut mengingat sosok Irwandi yang dikenalnya adalah tegas dalam pengawasan penggunaan anggaran.
"Saya kira saya orang yang cukup intensif komunikasi dengan Pak Gubernur. Beliau juga bersikap keras kalau masalah anggaran Aceh, yang tidak mau kompromi, yang ketat, yang efektif. Kok masih ada ini. Kalau KPK ada OTT, kan tidak hitungan jam atau hari. Ini sudah ada telaah yang cukup lama," kata Tjahjo dalam keterangan persnya kepada wartawan, Kamis (5/7).
• KPU Melunak, Mantan Koruptor: Percuma, Saya Mau Maju Dari Mana?
Oleh karena itu, Tjahjo kembali mengaku kecewa karena kepala daerah yang ditangkap oleh petugas KPK karena dugaan suap terus berulang. Padahal selama ini pihaknya tak pernah lelah mengingatkan agar kepala daerah berhati-hati dan cermat menggunakan anggaran.
"Kami sedih, kami prihatin. Terpaksa kemarin diumumkan oleh KPK sebagai tersangka dua-duanya," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi bersama delapan orang lainnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim KPK di Aceh pada Selasa (3/7) malam.
Tim KPK mempunyai bukti terjadi serah terima uang diduga suap sebesar Rp 500 juta dari antara orang dekat Irwandi Yusuf dan Ahmadi.
Uang tersebut diduga bagian dari komitmen fee Rp 1,5 miliar yang diminta oleh Irwandi Yusuf sebagai ijon proyek pembangunan jalan yang didanai Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Aceh 2018 senilai Rp 8 miliar.
Irwandi dan Ahmadi pun resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK. Selain itu, ada dua orang swasta yang juga dijerat KPK sebagai tersangka, yaitu Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri.
• Gagal Melarikan Diri, Dua Jambret Diringkus di Koja
Nova jadi Plt Gubernur Aceh
Kementerian Dalam Negeri meyakinkan roda pemerintahan di Aceh akan terus berjalan kendati gubernurnya, Irwandi Yusuf ditangkap dan ditahan oleh KPK karena dugaan kasus korupsi.
Mendagri Tjahjo Kumolo menyampaikan dirinya telah menandatangani surat keputusan (SK) pengangkatan Wakil Gubernur Nova Iriansyah sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh menggantikan sementara Irwandi Yusuf.
"Hari ini saya sudah teken wakil gubernur sebagai plt, kemudian wakil bupati sebagai plt bupati, sampai berkekuatan hukum tetap, karena keduanya tidak bisa menjalankan fungsi pemerintahannya sehari-hari karena sedang ditahan KPK. Walaupun begitu, tetap asas praduga tidak bersalah harus dikedepankan," tuturnya.
Begitu pula untuk Bupati Bener Meriah, Mendagri telah menandatangani surat penunjukan kepada Wakil Bupati Bener Meriah, Syarkawi untuk menjadi Plt Bupati Bener Meriah menggantikan Ahmadi.
Diketahui, Irwandi Yusuf diusung oleh Partai Nasional Aceh (PNA), Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat pencalonan Irwandi Yusuf sebagai cagub.
Dia terpilih menjadi Gubernur Aceh didampingi oleh Nova Iriansyah untuk periode 2017-2022. (Tribun Network/coz)
• Gubernur Aceh Irwandi Tetap Bisa Tersenyum Saat Ditahan KPK