Berbagai Fakta 40 Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa, Suara Ledakan hingga Reaksi Kapolda

Kepulan asap tebal pekat terus membumbul tinggi, ratusan nelayan dan karyawan gudang ikan pun menyaksikan kebakaran ini dari pinggir dermaga.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Tribun Bali / Zaenal Nur Arifin
Kebakaran kapal di dermaga barat pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (9/7/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, DENPASAR - Sejumlah kapal di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa Bali, terbakar pada Senin (9/7/2018) dinihari.

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar sejumlah kapal tersebut

Pertama Kali ke Amerika Pakai Hijab, Chacha Frederica Bongkar Perlakuan Warga Setempat: MasyaAllah!

Mobil petugas pemadam kebakaran silih berganti datang namun karena angin yang cukup kencang petugas pun kesulitan memadamkan api, terlebih jarak kapal satu sama lain berdekatan.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai peristiwa tersebut.

1. Suara Dentuman

Kebakaran sejumlah kapal di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa Bali, Senin (9/7/2018) dinihari.
Kebakaran sejumlah kapal di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa Bali, Senin (9/7/2018) dinihari. (Tribun Bali / Zaenal Nur Arifin)

Hingga pukul 05.00 WITA si jago merah belum berhasil dijinakkan oleh petugas, suara dentuman terdengar sesekali dari kapal yang terbakar.

Kepulan asap tebal pekat terus membumbul tinggi, ratusan nelayan dan karyawan gudang ikan pun menyaksikan kebakaran ini dari pinggir dermaga.

Dari keterangan sementara nelayan, peristiwa ini terjadi sekira pukul 02.00 WITA tadi dan diperkirakan saat ini telah terbakar 15 lebih kapal dari beberapa perusahaan.

2. Dugaan Awal Sumber Api

Tim Gabungan PBPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7/2018). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui
Tim Gabungan PBPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7/2018). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui (Tribun Bali / Rizal Fanany)

Puluhan kapal di pelabuhan Benoa, Bali dilahap si jago merah, Senin, (9/7/2018).

Informasi yang dihimpun di lapangan, dugaan awal api bersumber dari sebuah kapal, KM Cilacap Jaya Karya.

Api kemudian dengan cepat merambat dan melahap puluhan kapal yang bersandar di bagian Barat pelabuhan.

Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kota Denpasar, total kapal yang dilahap si jago merah berjumlah 40 kapal.

Kebakaran kapal ini terjadi sekitar pukul 02.10 wita dini hari, dan hingga saat ini api belum berhasil dijinakan.

Sudrajat: Saya Tidak Pernah Bilang Ini Kekalahan Tapi Pelajaran

Dalam proses pemadaman api, petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan.

Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Kota Denpasar, I.B Yoga, mengatakan, petugas mengalami kesulitan dalam memobilisasi air.

Yoga mengatakan di lokasi kebakaran tidak ada satu pun kran air yang berfungsi untuk digunakan memadamkan api.

Proses pemadaman api ini pun membutuhkan waktu cukup lama.

Dalam penanganan api, pihaknya membutuhkan waktu 15 menit, sementara untuk mengambil air petugas harus membutuhkan waktu 30 menit.

Sementara itu api terus merambat dengan cepat karena kondisi angin, sehingga kurang efektif

Pihak BPBD pun menyarankan kedepan, PELINDO III harus bisa memfasilitasi kran air untuk mengatensi di sejumlah titik dermaga.

"Kendalanya itu, seharusnya setiap 50 meter harus ada kran. Kemudian yang kedua managemen sandar untuk kapal, harus diposisikan saat keadaan darurat terus ada akses pergerakan," ujarnya kepada awak media di lokasi kebakaran, Senin (9/7/2018).

Ia menjelaskan, untuk mengatasi insiden kebakaran ini pihaknya mengerahkan puluhan petugas dan armada pemadam kebakaran (damkar).

Total petugas yang dikerahkan sebanyak 60 orang petugas.

Sementara mobil damkar dari Badung ada dua unit yang sudah bergerak sebanyak empat kali.

"Pelindo 1 unit, sepuluh kali pergerakan. Delapan unit damkar pemkot Denpasar sudah empat kali pergerakan," katanya.

Yoga mengatakan dugaan awal sumber api berasal dari KM Cilacap Jaya Karya.

"Dugaan awal masih diselidiki rekan-rekan tim inafis," katanya.

Pantauan Tribun Bali, Hingga pukul 12.53 wita atau sudah sekitar 12 jam, saat ini api belum berhasil dipadamkan dan proses pemadaman masih berlangsung.

Asap dari api tampak hitam pekat melambung tinggi di lokasi kebakaran.

3. Kebakaran Tak Ganggu Arus Lalu Lintas Tol Benoa

Terlihat asap hitam mengarah ke Jalan Tol Benoa, Senin (9/7/2018)
Terlihat asap hitam mengarah ke Jalan Tol Benoa, Senin (9/7/2018) (Tribun Bali/Rino Gale)

Akibat kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa, terlihat asap tebal menjulang tinggi mengarah ke Jalan Tol Benoa, Senin (9/7/2018).

Menurut Irjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, diperkirakan belum ada penebalan asap hitam yang mengganggu arus kendaraan tol maupun aktivitas penerbangan di Bandara.

"Kami sudah siapkan anggota juga, agar terpantau lancar dan aman," ungkapnya.

Bagi pengendara yang melintasi Jalan Tol Benoa agar lebih berhati-hati dalam berkendara.(*)

4. Respon Kapolda Bali

Tim Gabungan PBPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7/2018). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui
Tim Gabungan PBPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7/2018). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui (Tribun Bali / Rizal Fanany)

Kobaran api di Pelabuhan Benoa masih belum bisa di padamkan hingga siang ini, Senin (9/7/2018).

Tercatat sudah 40 kapal dilalap si jago merah.

Kapolda Bali akan menyelidik indikasi arson atau pembakaran dengan sengaja.

Irjen. Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose menjelaskan, untuk dugaan awal masih dalam proses penyelidikan.

Laporan yang diterima mulai dari kepala sektor bagian Benoa dan juga dari pihak BPBD Denpasar serta laporan masyarakat, bahwa kebakaran kapal ini masih berlanjut.

Pertama yang terpenting adalah memadamkan kebakaran, kemudian kami dari pihak kepolisian akan meneliti apakah ini arson atau fire (kebakaran atau pembakaran).

Namun laporan awal yang diterima bahwa ini adalah kebakaran akibat kelalaian beberapa anggota ABK (Anak Buah Kapal) yang diamankan.

Hasil dari seluruh sektor serta anggota kepolisian bahwa sudah sekitar 40 kapal yang terbakar, 25 diantaranya masih dalam pencarian identitas.

"Saya sudah siap turunkan untuk pemeriksaan sesudah api padam, baru kita turun. Apakah ini kelalaian arson atau fire itu saja" ujarnya

Diduga kobaran api yang masih belum bisa dipadamkan karena di setiap kapal yang akan berlayar membawa solar.

Untuk saat ini dari pihak BPBD dan Kepolisian masih berusaha memadamkan api.

Tambahnya, himbuan, kepada seluruh pemilik kapal dan nelayan untuk berhati-hati karena sistem keamanan masih sangat lemah terkait persiapan air di pelabuhan.

"Saya sangat apresiasi atas semua sektor dan juga warga yang ikut membantu untuk memadamkan api" ungkapnya

Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa.

Namun kerugian ditaksir cukup besar, rata-rata satu kapal kisaran Rp 3-4 miliyar, kalau di kalikan 40 kapal kisaran diatas 120 miliiar kira-kira.

5. Aktivitas Bandara Ngurah Rai

Kebakaran yang terjadi pada puluhan kapal di Pelabuhan Benoa, Denpasar sejak pukul 02.10 Wita dini hari, Senin (9/7/2018), menimbulkan asap kelabu-hitam pekat.

Bahkan, hingga pukul 11.00 Wita asap yang membumbung tersebut dapat diamati dari ketinggian bukit Goa Gong, Ungasan, Kuta Selatan, Badung.

Meskipun demikian, ternyata asap kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Kepala Humas Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsannurohim mengatakan, sejauh ini penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai masih normal.

"Penerbangan tidak terganggu, masih berjalan normal," kata Arie singkat.

Ia menambahkan, rute penerbangan pun tidak ada perubahan.

Pesawat dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap melintasi rute sebagaimana biasanya.

6. ALTI Ungkap Kapal Siap Beroperasi

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), serta kru kapal masih memadamkan kobaran api, Senin (9/7/2018).
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), serta kru kapal masih memadamkan kobaran api, Senin (9/7/2018). (Tribun Bali/Rino Gale)

Sebelum insiden kebakaran, puluhan kapal yang dilahap si jago merah ini dilaporkan siap beroperasi.

Hal ini diungkapkan Ketua II Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), Dwi Agus, Senin (9/7/2018).

Dari 40 kapal yang terbakar, kata dia hanya tujuh kapal dari satu perusahaan bukan anggota ATLI.

"Semua kapal siap beroperasi. Hanya satu perusahaan saja, kalau saya lihat di lapangan ada tujuh kapal yang tidak termasuk anggota ATLI, sisanya anggota ATLI," ujarnya.

Akibat kebakaran ini pun berdampak pada hasil tangkapan.

Ia tidak menyebutkan berapa persen penurunan, hanya saja diakui insiden ini berpengaruh cukup signifikan.

"Kami tidak ikut campur hasil penangkapan, namanya mancing kadang dapat kadang tidak. Saya gak pegang data, yang jelas persentase penurunan ada," ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah ABK (anak buah kapal) setiap kapal berisi 15 sampai 16 orang.

"Biasanya 15 sampai 16 orang ABK perkapal," katanya.

Menumpuknya kapal ini kata dia karena fasilitas atau tempat berlabuh kapal tidak memadai, antara jumlah kapal dan luas lokasi berlabuhnya kapal.

"Sesuai aturan, kekecilan. Kapal mangkrak ini ya mungkin ada perbaikan atau seperti apa. Tapi semua kapal siap beroperasi," ujarnya.

Kebakaran kapal ini terjadi sekitar pukul 02.10 wita dini hari.

Dugaan awal api bersumber dari sebuah kapal, KM Cilacap Jaya Karya.

Api kemudian dengan cepat merambat dan melahap puluhan kapal yang bersandar di bagian Barat pelabuhan.

Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kota Denpasar, total kapal yang dilahap si jago merah berjumlah 40 kapal.

Untuk mengatasi insiden kebakaran ini pihak BPBD mengerahkan puluhan petugas dan armada pemadam kebakaran (damkar).

Total petugas yang dikerahkan sebanyak 82 petugas, sementara mobil damkar dari Badung ada dua unit, Pelindo 1 unit, delapan unit damkar dari pemkot Denpasar, dan dibantu mobil water canon dari polda Bali.

Pantaun Tribun Bali, hingga pukul 14.43 wita siang, api belum juga berhasil dikuasai, dan proses pemadaman api masih berlangsung. (Tribun Bali)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved