Bocah 8 Tahun Menghilang di Sungai yang Dikenal Banyak Buaya
"Dua orang temannya pulang ke hilir. Sedangkan Rahman dan Adit yang tinggal berdekatan rumah juga pulang," ujar Sanul.
TRIBUNJAKARTA.COM, KOTABARU - Aulia Rahman (8) hilang saat mandi di sungai Sampanahan, Kecamatan Sampanahan Kotabaru, Selasa (10/7/2018) sekitar pukul 18.00 Wita.
Hilangnya bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini, membuat geger ratusan warga dan langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi sungai tempat korban berenang.
Hingga berita diturunkan pencarian dilakukan sejak kemarin hingga Rabu, tengah malam.
• Begal Motor Miliki Modus Baru, Tuduh Korban Remas Payudara
Korban belum diketahui nasibnya.
Kabarnya hari ini pencarian kembali dilakukan keluarga dibantu warga serta aparat terkait.
"Tadi malam pencarian sampai pukul 01.00 Wita. Hari ini kembali dilakukan pencarian," kata Sanul, warga desa Sampanahan kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (11/7/2018).
Menurut Sanul, belum diketahui penyebab pasti hilangnya korban.
• Tewas Diduga Akibat Peluru Nyasar, Hasil Otopsi Temukan Proyektil di Kepala Marthen
Namun kronologis kejadian berawal saat korban dan tiga temannya sedang mandi di sungai sekitar pukul 17.45 Wita.
Menjelang azan magrib, korban dan ketiga temannya pulang ke rumah masing-masing usai mandi di sungai tersebut.
"Dua orang temannya pulang ke hilir. Sedangkan Rahman dan Adit yang tinggal berdekatan rumah juga pulang," ujar Sanul.
Entah kenapa setelah sampai di rumah, Rahman dan Adit kembali lagi ke sungai semula tempat mereka berenang.
"Sampai di sungai korban langsung menceburkan diri, temannya tadi masih di atas. Nah, saat bercebur itu korban tidak muncul-muncul lagi," kata Sanul.
Namun kejadian itu tidak langsung diceritakan Adit kepada orangtua korban atau orangtunya.
"Selepas magrib, Adit kemudian baru meminta orangtuanya menanyakan ke orangtua korban. Apakah Rahman sudah pulang ke rumah. Lalu orangtua Adit ke rumah orangtua Rahman dan menanyakan. Di jawab Rahman belum ada pulang," ujar Sanul.
Terungkap Rahman hilang di sungai, orangtua yang dibantu warga menuju lokasi tempat mereka mandi.
"Hanya ditemukan pakaiannya," jelas Sanul.
Terpisah, orangtua maupun warga belum mengetahui apa penyebab pasti hilangnya korban saat berenang.
Namun sekadar diketahui, diakui Sanul, bahwa sungai Sampanahan banyak terdapat buaya.
Bahkan pernah dua kali kejadian warga diterkam buaya terjadi pada 2006 dan 2017.
"Kejadian di 2017 dialami anak-anak juga saat mandi. Tapi sempat diterkam di kaki. Alhamdulillah selamat. Kalau kejadian 2006 hilang," tandas Sanul.
Kapolsek Sampanahan Iptu Imam Wahyu Pramono Sik, dikonfirmasi kepada banjarmasinpost.co.id, membenarkan hilangnya seorang anak saat mandi di sungai Sampanahan.
"Saat ini korban masih dilakukan pencarian," katanya. (helriansyah)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Bocah 8 Tahun Hilang di Sungai Sampanahan yang Terkenal Banyak Buaya,