Jadi Juara Lari Dunia U-20, Begini Kondisi Rumah Lalu Muhammad Zohri
Prestasi yang ditorehkan membuat Indonesia bangga terhadap sosok Zohri. Namun siapa sangka, dibalik itu ternyata Zohri lahir dari keluarga sederhana.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Iya, sampai sekarang kondisi rumah masih sama," kata Fazilah.
Fazilah mengatakan rumah yang berlokasi di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara itu selalu dipakai Zohri ketika kembail ke kampung halamannya.
"Kami sudah pernah mengajukan bantuan ke Kepala Desa dulu. Tapi, nama kami tidak pernah keluar," kata Fazilah tentang kondisi rumah peninggalan kedua orang tuanya itu.
Meskipun masih menempati rumah itu, anak bungsu dari empat bersaudara itu sesekali juga tinggal bersama saudaranya yang lain.
Putra pasangan almarhum Lalu Ahmad Yani dan almarhumah Saeriah itu bercita-cita memperbaiki rumah di kampung halamannya jika telah mencapai kesukesan.
"Belum (direnovasi). Dia akan memperbaiki rumah orang tua setelah benar-benar sukses," papar Fazilah.

Fazilah menuturkan Zohri merupakan pribadi yang pendiam.
Namun begitu, Zohri memang berencana membeli tanah di luar kampungnya di Dusun Karang Pangsor jika sudah mampu.
"Kami tidak pernah mengetahui masalah pribadi Lalu. Dia tidak ingin menyusahkan kakak-kakaknya atau keluarganya yang lain. Dia akan berusaha sendiri selama dia mampu," ujar kakak sulung itu.
Sebelum meninggal, ayah Lalu Muhammad Zohri pernah mendoakan agar putranya selalu sukses mencapai cita-citanya.
• Kemenpora Janjikan Bonus Untuk Lalu Muhammad Zohri
Dikutip TribunJakarta.com dari situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) pada Rabu (11/7/2018) mencatatkan, dalam 32 tahun sejarah kejuaraan tersebut, penampilan terbaik atlet Indonesia adalah finis posisi ke-8 pada 1986.
Namun, semua itu berubah ketika Zohri berhasil mencapai garis akhir dalam waktu 10,18 detik atau sekitar 1,2 meter per detik.
Kemenangan Zohri begitu spesial karena ia mampu mencetak rekor baru U20 dengan catatan waktu 10,18 detik.
Dia mengungguli duo sprinter asal Amerika Serikat, yaitu Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
"Sekarang, saya akan mempersiapkan Asian Games untuk bulan depan," kata atlet berusia 18 tahun itu dikutip dari Kompas.com.