Marak Tudingan Pelanggaran HAM di Era Orde Baru, Tommy Soeharto: Kenapa Gak Diungkap?
Tommy menegaskan, Indonesia merupakan negara hukum dan harus menegakan hukum yang ada.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
"Yang didengungkan selama ini, KKN segala macam, sampai sekarang tidak pernah terbukti bahwa itu ada. Itu selalu digunakan sebagai alat untuk mendiskreditken orde baru,” ungkap Tommy.
Terkait putusan penyitaan aset-aset milik Yayasan Supersemar, Tommy mengatakan itu putusan rancu, tidak punya dasar hukum dan bersifat politis.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak terkait.
Simak Videonya:
Dukungan Tommy di Pilpres 2019
Putra mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto ikut buka suara soal Pilres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari acara TV Special Interview yang ditayangkan oleh akun YouTube BeritaSatuTV pada Sabtu (29/6/2018).
Dalam acara tersebut, Tommy Soeharto mendapat pernyataan, siapa yang akan didukung di Pilpres 2019 mendatang.
"Koalisinya pak Prabowo ada PKS dan Gerindra, apakah ini mengindikasikan bahwa Pak Tommy juga akan mendukung Pak Prabowo?" tanya pembawa acara.
Tommy mengungkapkan jika hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
"Belum sepenuhnya benar, karena tidak pernah di depan publik juga saya hadir dengan mereka kan? Jadi itu dalam penjajakan iya, tapi dalam keputusan atau kesepakatan memang belum ada," ucap Tommy.
Ketua Umum Partai Berkarya itu mengatakan jika saat ini berdasarkan hasil survei elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto masih seimbang.
Ia mengungkapkan meski Jokowi unggul, sejumlah survei lainnya mengatakan hal sebaliknya.
"Dari mayoritas lembaga survei, head to head Pak Prabowo vs Pak Jokowi, Pak Jokowi ini unggul, artinya Pak Tommy akan dukung Pak Jokowi dong?" tanya pembawa acara.
Menanggapi hal itu, Tommy mengatakan jika ia juga belum tentu mendukung Jokowi.
• Raih Gelar Doktor di Rusia dan Terbitkan Lebih dari 20 Buku, Adik Pramoedya Toer Kini Jadi Pemulung
"Saya kira tidak sepenuhnya benar juga, karena banyak lembaga survei juga mengatakan bahwa 08 Pak Prabowo lebih unggul.