Fakta Baku Tembak di Kaliurang: Kesaksian, Sempat Sandera Warga dan 3 Terduga Teroris Tewas

Ternyata periswa itu merupakan penangkapan terduga teroris yang berada di kawasan DIY.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJOGJA.COM/WAHYU SETIAWAN NUGROHO
Seorang anggota inafis menunjuk lokasi kejadian aksi pelumpuhan terduga teroris di Jalan Kaliurang Km 9.5 

"Sopirnya itu lari ke arah Barat, sambil teriak meminta tolong, satu orang lagi masih di dalam truk. Yang sopirnya lari ke Koramil, kan dekat hanya seberang jalan," bebernya.

4. 3 terduga teroris tewas

Selain dua anggota Densus terluka, ternyata tiga terduga teroris tewas dalam peristiwa tersebut.

Iqbal memaparkan, tembakan kepada tiga terduga teroris itu terpaksa dilepaskan karena pada saat disergap, mereka melakukan perlawanan dan penyerangan terhadap petugas dengan parang dan senjata api.

"Karena sangat membahayakan nyawa petugas dan masyarakat, maka ketiga terduga teroris terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur yang akibatnya 3 terduga teroris meninggal dunia," katanya.

Ketiga jenazah terduga teroris dibawa ke RS Bhayangkara, Yogyakarta.

5. Sempat sandera seorang warga

Seorang warga RT 01/RW 44 Gondangan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Qotimah (35) sempat disandera oleh seorang terduga teroris.

Ia kemudian memberontak dan berlari menyelamatkan diri.

"Kakak ipar saya ada di dalam rumah, lalu ada suara seperti tabrakan terus keluar. Ternyata ada truk menabrak garasi itu," imbuh Biworo (36) warga Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman saat ditemui di lokasi, Sabtu (14/07/2018).

Biworo merupakan adik ipar Qotimah yang nyaris menjadi sandera terduga teroris.

Menurut Biworo, saat keluar rumah, Qotimah melihat sopir truk lari minta tolong.

Sempat Dikira Perempuan Matre oleh Hotman Paris, Begini Respon Tasya Kamila

Setelah itu ada satu lagi orang yang di dalam truk juga keluar.

"Dia bawa senjata celurit. Kakak ipar saya tidak sempat lari, terus dihampiri dan celurit di lingkarkan ke leher. Saat menyandera kakak, orang itu sempat tanya temannya lari ke arah mana," tutur Biworo.

Di tengah ancaman celurit, Qotimah berusaha berontak dan melawan.

"Kakak saya lari minta tolong, sempat terjatuh. Terus ada dua orang, mungkin polisi tapi berpakaian preman, datang dari arah Barat yang menolong," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved