Sudah Berusaha Dalam Hubungan, Tapi Tetap Ditinggalkan, Simak Pencerahan dari Pengalaman Orang Ini
Bagaimana melalui pahitnya dalam suatu hubungan yang seakan diibaratkan seperti sapi perah?
Penulis: Ananda Bayu Sidarta | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ananda Bayu Sidarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Pernahkan saat kamu berkencan dengan seseorang, tapi berkahir putus, meskipun kamu menyukainya.
Setelah beberapa minggu atau bulan kemudian doi mulai berpacaran dengan orang lain dan lalu, satu tahun atau lebih kemudian kamu mengetahuinya bahwa mereka sudah pindah rumah, atau mereka sudah bertunangan, atau mungkin mereka sudah punya anak.
Sedikit menyakitkan bukan?
Kamu adalah orang yang membantu mengajari mereka atas apa yang tidak mereka inginkan dari suatu hubungan.
Atau, lebih buruk lagi, kamu adalah orang yang memperbaiki semua kualitas atau aspek terburuk mereka.
Sebagai contoh sepele, mungkin kamu menjelaskan bahwa membiarkan pasta yang basah di dasar wastafel tidak akan membuatnya larut terbuang.
Kemudian, setelah semua pengajaran dan proses perbaikan itu, mereka pergi dan menemukan orang lain yang lebih baik.
Kamu telah membuat spesimen kemanusiaan yang sempurna dan kemudian kehilangannya dan jatuh kepada orang lain.
Semua usaha dan kerja kerasmu atas semua itu menjadi hilang sia-sia.
Sekarang bayangkan bahwa ini terjadi padamu tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali.
Berikut pengakuan dari Carlie, perempuan usia 29 Tahun, dirangkum oleh Metro UK bahwa hal itu telah terjadi tidak hanya sekali, bukan dua kali tetapi empat kali.
"Pacarku semasa kuliah mencampakkanku dan kemudian bertemu dengan istrinya. Mereka sudah punya anak sekarang."
"Pacar pertamaku ketika aku pindah ke London meninggalkanku untuk seorang gadis. Dia jatuh cinta melalui sosial media dan sekarang mereka tinggal bersama di Swedia."
"Aku memiliki gebetan di Tinder dan akhirnya ia menjadi pacarku, kami menjalani hubungan ini enam bulan, yang berakhir setelah kami menyadari kami tidak cocok dan di HARI BERIKUTNYA ia bertemu tunangannya sekarang."
"Bahkan sahabatku bertemu dengan pasangannya setelah kami benar-benar dekat. Saya benar-benar percaya bahwa saya adalah semacam jimat keberuntungan."
Dan ternyata Carlie tidak sendirian, orang lain juga mengalami hal serupa yaitu Tom, laki-laki usia 25 Tahun dari Walthamstow.
"Tiga dari pacarku sebelumnya pergi untuk bertemu orang-orang bahwa mereka menikah setelah aku putus dengan mereka."
"Dua dari mereka sekarang punya anak."
"Tapi pada ketiga kalinya aku mulai benar-benar panik, seperti aku mewariskan orang-orang yang mungkin seharusnya tinggal bersamaku(seharusnya dia jadi milikku)."

Dan terkadang hal ini bisa berubah menjadi amarah.
"Aku merasa seperti sedang berkencan dengan orang-orang ini dan membuat mereka sangat hebat, pada dasarnya seperti melatih anak anjing, dan kemudian ketika mereka berada di atas semua itu, mereka akan menemukan orang lain yang pada akhirnya akan mendapatkan semua manfaat dari kerja kerasku," Carlie mengungkapan kekesalannya.
"Bahkan beberapa temanku akan menghabiskan banyak waktu bersamaku dan kemudian tiba-tiba mengetahui bahwa mereka bertemu cintanya didalam hidup mereka."
"Aku menghabiskan banyak waktu dan bertanya-tanya mengapa hal itu terjadi untuk semua orang tetapi tidak untukku," tambah Carlie.
Pada akhirnya, kamu mungkin akan ikut empati mengetahui pengalaman yang terjadi untuk Carlie dan Tom.
Kini Carlie telah bersama pacarnya selama dua tahun dan mereka pindah bersama.
Tom punya bayi dengan pacarnya dan mereka juga tinggal bersama.
Apakah mereka punya saran untuk mengatasi hal tersebut?
"Tidak juga," kata Tom.
"Jangan terobsesi dengannya. Temanku berpikir itu lucu dan memberi tahu semua orang tentang hal itu, yang tidak membantu. Itu mungkin hanya kebetulan."
Dan Carlie setuju bahwa itu mungkin bukan tentang dirimu.
"Cobalah untuk tidak membiarkannya untukmu," kata Carlie.
"Ini tidak berarti ada sesuatu yang salah dengan dirimu, itu sebagian besar keberuntungan, dan itu hanya pertanda bahwa kamu adalah orang yang baik untuk bersama dan mantanmu meninggalkan hubungannya merasa cukup sehat secara emosional untuk bertemu orang lain. Jika ada, itu keahlian."
Suatu saat orang yang kamu temui mungkin sudah 'diperbaiki' oleh seseorang sebelum dirimu.
(*)