Persoalan Lapas Sukamiskin, Fahri Hamzah Sebut Tidak Ada Moral di Republik Ini
"Ada persengkokolan yang buat kita frustasi karena memang sudah tidak ada moral di Republik ini. Hanya di KPK yang memiliki moral yang murni."
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Y Gustaman
Puluhan mobil truk dan mobil bak terbuka masuk keluar Lapas Sukamiskin untuk mengangkut barang dari saung yang dibongkar.
Barang-barang tersebut diantarkan ke rumah barang sitaan yang lokasinya tidak jauh dari Lapas Sukamiskin.
• Gugat Cerai Dipo Latief, Nikita Mirzani Sudah Siap Berpisah
Adanya kejadian tersebut membuat Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan Ham, Sri Puguh Budi Utami meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Kami mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian ini. Kepada Bapak Presiden, dan tentunya kepada Bapak Menkumham," ujar Utami di Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta, Sabtu (21/7/2018) malam.
Utami mengakui kejadian di Lapas Sukamiskin merupakan masalah serius dan akan dilakukan revitalisasi di seluruh lapas.
"Ini masalah serius dan sejatinya secara paralel kami sedang mempersiapkan adanya revitalisasi permasyarakatan sebagai bagian dari sistem peradilan pidana," katanya.
Utami mengatakan telah mempersiapkan proses revitalisasi lapas yang akan dimulai pada Agustus.
"Ini adalah kejadian yang sama sekali di luar dugaan kami," katanya.
Utami mengatakan ia menghormati proses hukum yang diajukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kini adanya persoalan di Lapas Sukamiskin itu mendapatkan sorotan publik hingga kemudian Fahri Hamzah angkat bicara.
Dalam video YouTube Channel Indonesia Lawyer Club tvOne yang diposting pada Selasa (24/7/2018).
"Pertama-tama kita sebagai bangsa itu sering punya persoalan di dalam cara mengidentifikasi persoalan, itulah yang menyebabkan kita sering underestimate dengan luasnya persoalan dan kita tidak melakukan tindakan yang memadai. Kita hanya menghibur publik seolah-olah kita sedang bekerja," ungkap Fahri.
Fahri mengungkapkan, dalam kasus lapas vs penjara, publik kerap terjebak dua pendekatan di antaranya isu moral atau sistem.
Meski demikian, Fahri mengatakan, publik kerap terjebak dengan isu moral.
• Tiket Pesawat Emirates PP ke Dubai dan Eropa, Paling Murah Rp 10 Juta
"Ada persengkokolan yang buat kita frustasi karena memang sudah tidak ada moral di Republik ini. Hanya di KPK yang memiliki moral yang murni," tutur politikus PKS ini.