Selektif Undang Bintang Tamu, Deddy Corbuzier Tolak Dua Selebriti ini ke Acara Talkshownya
Deddy Corbuzier merilis dua orang yang sedang viral dan tak bakal ia undang di programnya, Hitam Putih. Siapakah kedua orang selebriti ini?
"Saya ngertinya begini ya, kalau kita ngomong ke mana. Pasti jawabannya ketika prestasi ya prestasi, tapi atlet itu harus punya skill lain. Tapi kalau saya jadi Menteri Olahraga, saya bakal jadikan orang ini pelatih di cabang olahraga tersebut," sambung dia.
Suharto mengaku pertama kali yang harus disiapkan atlet sepeda sebelum bertanding yaitu latihan fisik.
"Karena fisiknya kan belum ada. Fisik udah penuh, baru latih sepeda. Itu biasanya latihannya tiap hari. Kalau keliru enggak bisa maju," imbuh Suharto.
Menurut dia, setelah tampil di Hitam Putih beberapa tahun lalu membuat ia tidak lagi dizinkan menjadi tukang becak oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
"Jadi ternyata kalau saya ngomong ada faedahnya lah. Sekarang beliau kerja di Pemkot Surabaya, jadi pelatih balap sepeda untuk anak jalanan," ungkap Deddy.
"Itu setelah kita undang ya pak?" lanjut Deddy.
"Iya betul sekali. Selesai dari Hitam Putih, beberapa bulan kemudian dipanggil Bu Risma dan disuruh melatih anak-anak jalanan," beber Suharto.
Tak hanya melatih anak-anak jalanan, Suharto juga diberi tawaran buat anaknya menjadi Satpol PP.
Ia mengaku tak mau mengambil tawaran tersebut.
"Terus anak saya mau dimasukkan ke Satpol PP tapi saya tidak mau. Itu sulitnya," tegas Suharto.
Mendengar nasib Suharto yang saat ini diperhatikan Pemerintah Kota Surabaya membuat Deddy Corbuzier mengaku ingin menangis.
"I almost cry, saya hampir mengeluarkan air mata karena selama ini saya sering bicara acara yang tak mendidik. Acara yang tak membangun. Saya selalu melawan hal itu," ungkap Deddy.
"Saya sedih kalau benar dari Hitam Putih dan omong-omongan saya, nasib beliau bisa berubah, saya bangga banget bisa duduk disini, luar biasa pak," lanjut Deddy.
Ayah satu anak tersebut mengungkapkan tim Hitam Putih berjuang untuk membuat acara yang terbaik.
"Mungkin bukan rating dan sharing yang terbaik, bukan yang ditonton paling banyak tapi paling banyak yang merubah Indonesia. Why not?" tegas Deddy. (TRIBUNJAKARTA.COM/GRID.ID)