Pilpres 2019

Salim Segaf Direkomendasikan Jadi Cawapres, Fahri Hamzah: Partai Jadi Kendaraan Pribadi

Fahri Hamzah mengkritisi masuknya nama Salim Segaf menjadi cawapres rekomendasi GNPF.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI
Fahri Hamzah Usai Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2017). TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyampaikan kritik terkait nama Salim Segaf Al-Jufri yang direkomendasikan ijtima ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf diketahui masuk bursa cawapres dalam rekomendasi GNPF untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Tidak hanya nama Salim Segaf, terdapat juga nama Ustaz Abdul Somad yang masuk dalam bursa rekomendasi GNPF untuk cawapres.

Alasan dibalik muncul nama Salim Segaf dan Ustaz Abdul Somad karena GNPF menilai selama ini aspirasi umat Islam tak pernah diakomodir.

"Keterwakilan umat Islam tidak pernah diakomodir, oleh karena itu dalam Ijtima mengusulkan keduanya karena dinilai memiliki ketokohan sebagai ulama," katanya.

Kini munculnya nama Salim Segaf membuat Fahri Hamzah angkat bicara.

Dilansir dari kanal YouTube CNN Indonesia pada Jumat (3/8/2018), Fahri Hamzah mengungkapkan, startegi partai PKS banyak salahnya.

"Makanya sekarang nama dia tiba-tiba muncul, partai banyak yang salah nih. Partai jadi kendaraan pribadi orang tertentu, ini kan enggak bener," ungkap Fahri Hamzah.

Menurut Fahri Hamzah, sembilan nama bakal cawapres hasil dari penjaringan di internal partai saja belum dibahas, kemudian muncul nama Salim Segaf dari rekomendasi GNPF.

Sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden dari PKS itu antara lain, Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Kemudian Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al'Jufrie; Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

"Tiba-tiba sembilan nama diumumkan ya kan? Bergerak lah kader. Yang saya lihat di lapangan cuma kader Pak Anis," bebernya.

Selanjutnya, Fahri Hamzah memaparkan, dukungan kader itu dipanggil semua dan tidak boleh bergerak.

"Ini harus kampanye partai, bukan kampanye orang," ungkap Fahri Hamzah.

Namun, Fahri Hamzah menerangkan, tetiba ada kesepakatan sendiri yang memunculkan nama Salim Segaf.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved