Pilpres 2019
Salim Segaf Direkomendasikan Jadi Cawapres, Fahri Hamzah: Partai Jadi Kendaraan Pribadi
Fahri Hamzah mengkritisi masuknya nama Salim Segaf menjadi cawapres rekomendasi GNPF.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
"Tiba-tiba ada deal sendiri, lalu kemudian 9 nama yang belum dimusyawarahkan, muncul satu nama. Loh kapan muncul satu nama yang nomor 7 itu?" imbuhnya.
"Akhirnya disuruh nyaleg tapi enggak ada yang ngomong. Keputusan dibuat sendiri aja," sambungnya.
Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga menyoroti soal sikap abstain PKS di Pilpres 2019.
"Ini aturannya dia yang buat atau suka-suka dia? enggak bisa gitu dong," katanya.
Fahri Hamzah mengatakan, hal tersebut tak sepatutnya terjadi.
"Gagal komunikasi dengan Prabowo, Prabowo ajak Pak SBY, kok yang kepanasan PKS," tukasnya.
Sebelumnya diketahui, Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin, mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut PKS membuka opsi abstain jika posisi cawapres Prabowo Subianto bukan yang diharapkan.
Sebelumnya ia mengatakan sikap PKS ditentukan dengan cawapres yang mendampingi Prabowo. PKS mengajukan opsi pasangan Prabowo Subianto-Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Abdul Somad.
Menurut Suhud pernyataan tersebut merupakan pernyataan pribadi dan bukan keputusan resmi partai.
• Adu Mulut dengan Politisi PDIP hingga Disebut Sok Tahu dan Lebay, Ini Jawaban Rocky Gerung
"Soal berita PKS Abstain yang lagi heboh sekarang saya ingin nyatakan itu pernyataan pribadi saya dan bukan merupakan keputusan resmi Partai," ujar Suhud kepada wartawan pada Kamis (2/8/2018).
Menurut Suhud ada dua tahap mekanisme dalam pengambilan keputusan strategis di PKS, termasuk untuk menentukan arah politik partai di Pilpres 2019.
Pertama, pembahasan di rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) sebagai badan pekerja harian Mejelis Syuro.
"Dan yang Kedua, hasil keputusan DPTP dibawa ke sidang Majelis Syuro untuk dibahas lebih lanjut dan diambil keputusan resmi PKS," pungkasnya.
Sebelumnya penjajakan Koalisi di poros Prabowo Subianto masih sangat alot. Belum ada kespekatan mengenai Calon Wakil Presiden yang akan diusung oleh empat partai yang kini menjalin komunikasi intensif yakni Gerindra, PKS, PAN, danDemokrat.
"Bukan mentok sih ya tapi belum ada kesamaan sikap dan pandangan, belum ada kesepahaman. Itu kan perlu waktu untuk bisa menentukan. Belum mentok, tapi masih proses pembahasan," ujar Direktur pencapresan PKS Suhud Alynudin saat dihubungi, Rabu, (1/8/2018).