BNPB Kirim 21 Ton Bantuan ke Korban Gempa di Lombok
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan ke korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan ke korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Matraman, Jakarta Timur.
"Kami sudah terbangkan 21 ton logistik dan peralatan. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi, antara lain makanan siap saji, air bersih," ujar Sutopo, Senin (6/8/2018).
Meski begitu, Sutopo menjelaskan bahwa pengiriman bantuan terkendala oleh beberapa hal, seperi akses jalan yang rusak, kekurangan personel, dan kurangnya alat berat.
"Penanganan masih terkendala, terutama distribusi logistik. Dan logistik belum mencukupi kebutuhan korban," ujar Sutopo.
• Jemaah Saat Salat Isya Jadi Korban Gempa di Lombok
• Doakan dan Bersimpati Kepada Korban Gempa Lombok, Sandiaga Sebut Pemprov DKI Siap Beri Bantuan
Sementara itu Sutopo mengatakan, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan saat ini adalah tenaga medis, obat-obatan, serta makanan khususnya makanan cepat saji dan makanan balita.
"Kita membutuhkan banyak sekali, karena ribuan masyarakat masih berada di pengungsian dan tersebar di beberapa tempat, baik tenda pengungsian yang bersama-sama di lapangan, dan tenda untuk keluarga," ujar Sutopo.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masa darurat pascagempa yang mengguncang Lombok dilakukan hingga 11 Agustus 2018.
"Masa tanggap darurat ini adalah perpanjangan dari penanganan dampak gempa 6,4 skala Richter yang terjadi pada tanggal 29 Agustus lalu," ujar Sutopo.