Makan Malam Berantakan, Menteri-menteri Berhamburan Keluar Saat Digoyang Gempa Lombok
Saat gempa bumi terjadi Menkopolhukam bersama delegasi Australia mengadakan acara Indonesia Australia Ministerial Council on Law and Security
"Dindingnya kami lihat retak retak. Kami semua lari berhamburan," lanjut dia.
• Artis Layar Lebar Ini Habiskan Rp 3 Juta untuk Make Up Jadi SPG di GIIAS 2018
Yasonna mengatakan, pada saat kejadian, goncangan yang besar menyebabkan piring piring di atas meja terpelanting hingga melukai stafnya.
Selain itu, seorang delegasi juga pingsan sehingga harus digendong untuk diselamatkan. Saat tiba di bawah, mereka semua diarahkan menuju bagian belakang hotel dan menunggu di ruangan terbuka.
Yasonna menyebutkan, pasca gempa pertama, ada sekitar dua kali gempa susulan.
Mereka diminta untuk tetap tenang.
Semua, lanjut dia, dalam keadaan aman dan selamat.
Menurut Yasonna, sebenarnya acara MCM baru dimulai pada hari ini.
Namun karena gempa, kemungkinan besar, acara ini tidak akan dilanjutkan dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Dalam acara ini, selain Yasonna, delegasi Indonesia antara lain diwakili oleh Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto, Kepala Badan Nasional Penangggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi dan Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin.
Peringatan Dini Tsunami Berakhir
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan peringatan tsunami telah berakhir pada Minggu (5/8/2018) malam, sehubungan terjadinya gempa di wilayah Lombok bermagnitudo 7.
"Ini karena tsunami hanya setinggi 13 cm dan ini tiak signifikan, sehingga warning tsunami berakhir," jelasnya.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tsunami tercatat hanya terjadi di tiga daerah yakni Desa Tarik, Desa Sumber dan Benoa. "Tsunami hanya setinggi 13,5 cm, levelnya waspada ini adalah level terendah,"ujar Dwikorita.