Nur Wijaya Jadi Mahasiswa Termuda UGM di Usia 15 Tahun, Carlos Guadalajara di Usia 12 Tahun

Ia menjalani pendidikan SD selama 5 tahun, SMP 2 tahun dan SMA 2 tahun.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
KOMPAS.com / Wijaya Kusuma
Nur Wijaya Kusuma mahasiswa termuda UGM saat di halaman Grha Sabha Pramana 

Ia mengetahui hal itu saat namanya disebutkan di upacara penerimaan mahasiswa baru UGM 2018 di lapangan Graha Sabha Pramana (GSP).

Mahasiswa yang berdomisili di Jalan Padjajaran Timur II No 24 Sumber, Surakarta, ini ingin segera lulus jenjang S1 dengan cepat. Setelah lulus, ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

"Konsentrasi dulu lulus kuliah dengan cepat, insyaallah 3 tahun. Kalau cita-cita bidang pekerjaan belum terpikir. Tapi orangtua menyarankan setelah lulus, lanjut kuliah lagi agar tidak terlalu muda waktu masuk jenjang bekerja," katanya.

Carlos, mahasiswa termuda
Carlos, mahasiswa termuda ()

Calon Jadi Mahasiswa Umur 12 Tahun

Sama-sama mendahului rekan-rekan seumurannya, Carlos Santamaris Diaz dari Guadalajara menjadi mahasiswa di usia 12 tahun.

Mahasiswa termuda yang pernah diterima di National Autonomous University Meksiko tidak akan menyebut dirinya 'jenius'.

Carlos tertawa keras dan menggelengkan kepalanya ketika seorang reporter bertanya apakah dia menganggap dirinya jenius.

"Aku tidak suka menggunakan kata itu," katanya.

Lukis Tangan dengan Tato Henna Hitam Saat Liburan di Maroko, Kedua Anak Ini Justru Dapat Luka Bakar

Carlos akan memulai kelas untuk gelas sarjana fisika biomedis pada hari Senin (6/8) setelah melewati ujian masuk universitas.

Dia mulai bosan dengan sekolah umum pada usianya yang masih dini, kemudian dia beralih ke web dan belajar sendiri kalkulus dan fisika.

Pada usia 9 tahun, dia berpartisipasi dalam program universitas di bidang kimia analitis, biokimia dan biologi.

Ketika ditanya apakah dia merasa terisolasi karena kecerdasannya, Carlos mengabaikan pertanyaan dan berkata, "Sebenarnya, tidak, saya merasa universitas telah sangat baik bagi saya, terutama fakultas kimia."

Ibunya, Arcelia Diaz mengatakan bahwa dia bangga akan putranya seperti yang dilakukan orangtua lainnya.

Carlos bahkan memberi saran kepada Presiden Meksiko terpilih, Andres Manuel Lopez Obrador untuk tidak membuat kesalahan yang sama seperti presiden sebelumnya.

Carlos juga berkata bahwa politisi harus mengurus negara seperti mereka menjaga dirinya sendiri.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved