Semakin Banyak Warga Hongkong Tidur di MCD, Peneliti: Miskin Secara Finansial dan Kejiwaan
Satu sebabnya adalah sebagian besar McRefugee itu menghadapi tantangan sosial ekonomi seperti mahalnya sewa apartemen atau mahalnya biaya listrik
Hongkong dikenal sebagai salah satu kota di dunia dengan harga perumahan yang paling mahal, berdasarkan studi yang digelar Demographia pada 2017.
Faktor lain adalah masalah keluarga atau konflik personal. Seorang pekerja bangunan lebih memilih tidur di McDonald's karena tak memiliki hubungan baik dengan orangtuanya.
Sementara seorang perempuan 55 tahun memilih tidur di McDonald's karena menghindari suaminya yang gemar main tangan. Beberapa bahkan hanya sekadar tak ingin berada di rumah meski tak memiliki masalah apapun.
Seorang perempuan tua tanpa anak merasa amat kesepian di rumah setelah suaminya meninggal dunia. Sehingga dia memilih berada di McDonald's karena suasananya ramai.
• Mulai Serius Dalam Suatu Hubungan, Sebaiknya Hapus Dating Apps di Ponsel Kamu Deh
"Kami menemukan orang yang tidur di McDonald's bukan hanya yang miskin secara finansial tetapi juga miskin secara jiwa," Jennifer melanjutkan.
Berdasarkan hasil studi ini JCI merekomendasikan sejumlah saran kepada pemerintah Hongkong. Salah satunya adalah menyediakan lebih banyak sumber untuk organisasi kesejahteraan warga dan pekerja sosial.
Selain itu, pemerintah juga harus memperbarui statistik McRefugee ini untuk mengetahui tren di masa depan.
• Amankan Penyuplai Sabu ke Jambret Tenda Oranye, Polisi: Ada Kaitan Narkoba dan Kejahatan Jalanan
Hal yang lebih penting lagi, tambah Jennifer, sebuah perubahan dalam sikap sosial amat diperlukan.
"Di masa kini, kita tidak mau berbicara dengan orang asing, kita tak peduli dengan orang yang ada di samping kita," kata Jennifer.
"Kami ingin mendorang warga agar lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar kita," dia menegaskan. (Ervan Hardoko)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Semakin Banyak Warga Hongkong Memilih Tidur di Gerai McDonald's