Gempa Lombok Utara
Sempat Diminta Tak Keluar Ruangan, Ni Kadek Yuli Panik Karena Gempa, Lari dan Tertimpa Reruntuhan
Ni Kadek Yuli merupakan satu dari 91 korban gempa bumi yang berpusat di Lombok Utara.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
Kesaksian orang terdekat Dek Yuli
Menurut pengakuan anak pemilik kos, Made Muryana (42), Yuli baru kos di tempat ini sekitar empat hingga lima bulan.
"Ngekos baru empat hingga lima bulan di sini. Kalau tidak salah dia kerja di Kuta," kata Muryana, Senin (6/8/2018) pagi.
Muryana menuturkan, setengah jam sebelum gempa, korban dapat menelepon tuan rumah untuk meminjam bor.
"Setengah jam sebelum gempa dapat nelpon bapak saya, katanya mau minjem bor mau pasang kipas angin. Karena sudah malam, ayah saya bilang besok saja. Dia (korban) mengiyakan," imbuh Muryana.
Tidak jadi meminjam bor, Yuli meminjam palu di teman kos sebelahnya.
"Hingga ada gempa, menurut pengakuan tetangga kosnya, Yuli masih ketak ketok masang kipas. Lalu pas gempa tetangga kos meneriaki. Mungkin karena panik langsung lari. Kakaknya juga sudah memperingati dan memegang tangannya agar tidak lari. Tapi dia lari dan pas keluar tembok depan kos roboh," katanya.
Dari lima kos yang ada di lokasi ini, Yuli kos di kosan nomor 3 .
• Gempa Lombok, 7 Wisatawan Domestik Meninggal di Gili Trawangan
Tembok yang roboh milik adik pemilik kos.
"Katanya hampir seluruh tubuhnya ditimbun tembok. Yang roboh ini tembok sambungan, jebol 5 batako," katanya.
Hal ini dibenarkan oleh pedagang rujak langganan Yuli yaitu Made Dana yang berjualan tidak jauh dari tempat kosnya.
"Dia sering beli rujak di warung saya. Anaknya sangat polos. Dia juga cantik," kata Dana.
Awal-awal Yuli beli rujak ke warung milik Dana, dirinya bertanya kepada Yuli, "kos di mana dik?"
"Dia jawab 'niki dajane Pak' (Ini diutara Pak) polos dan kalem," imbuh Dana.
Setelah kejadian gempa tersebut dan foto Yuli viral di media sosial, anak Dana menunjukkan foto Yuli kepada dirinya.