Tetap Berikan Informasi Gempa Lombok, Ini Perjuangan Sutopo Purwo Nugroho dalam Melawan Kanker
Tak kernal lelah, Sutopo Purwo Nugroho tetap memberikan informasi terbaru soal gempa Lombok dalam keadaan melawan penyakit kanker.
Penulis: Ilusi | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pria lulusan Universitas Gadjah Mada Fakultas Geografi itu mengawali karirnya pada tahun 1995 sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Pada tahun 2008, Sutopo Purwo Nugroho berhasil menyelesaikan pendidikan S2 nya di Institut Pertanian Bogor bidang hidrologi.
Lalu, pria berusia 48 tahun tersebut mulai menghiasi segala bentuk informasi di BNPB.
Diketahui, Sutopo Purwo Nugroho kini tengah rutin menjalankan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Berobat hingga Malaysia
Setelah dinyatakan positif kanker paru-paru, Sutopo menjalani berbagai rangkaian pengobatan.
Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga hingga Malaysia.
Dia berangkat ke Malaysia pada 22 Januari 2018 setelah mendengar ada rumah sakit berkualitas yang menjadi rujukan rekannya ketika sakit kanker paru.
"Di Rumah Sakit Mahkota Melaka, saya diperiksa berdasarkan hasil CT Scan di Jakarta. Saya di Jakarta CT Scan pada 16 Januari 2018. Saya dibiopsi," ucap Sutopo Purwo Nugroho.
Di Malaysia, Sutopo Purwo Nugroho menjalani ulang tes sinar X yang hasilnya memang terdapat benjolan di paru-paru.
Biopsi untuk mengambil sampel jaringan kanker paru-paru pun ia dapatkan.
Sampel tersebut dianalisis di Kuala Lumpur. Pihak Rumah Sakit Mahkota Melaka menjanjikan proses tersebut rampung selama dua minggu.
"Hasil lab ini untuk menentukan obatnya apa. Dokter Malaysia minta saya dikemo. Udah mau dikemo harusnya, tapi urung dilaksanakan," tutur Sutopo.
Rencana untuk kemoterapi pada 25 Januari 2018 dibatalkan setelah berdiskusi dengan istri.
• Juru Bicara BNPB Sutopo: Foto Bangkai Kapal KM Sinar Bangun yang Beredar di Sosial Media Hoaks
Sang istri memintanya mempertimbangkan ulang karena khawatir dampak mual muntah setelah kemoterapi.