Gempa Lombok Utara

TGB Zainul Majdi Minta Masyarakat Donorkan Darah Bantu Korban Gempa Lombok

TGB mengatakan, yang lebih diperlukan saat ini adalah kebutuhan darah, karena rata-rata korban mengalami luka berat, seperti patah tulang dan luka.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB)
Ilustrasi dampak gempa bumi di Lombok. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memprioritaskan penyelamatan korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 7 SR, baik yang tertimpa bangunan, maupun yang ada di rumah sakit.

Serta meminta masyarakat yang sehat untuk mendonorkan darahnya, mengingat kurangnya ketersediaan darah di sejumlah rumah sakit.

"Konsentrasi utama kami saat ini adalah menyelamatkan jiwa, baik yang masih tertimpa bangunan maupun yang ada di rumah sakit. Untuk masyarakat yang mengungsi, pemerintah daerah segara melakukan penyediaan logistik, berupa makanan, minuman maupun obat-obatan yang sangat krusial untuk para korban," ujar Gubernur NTB Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dalam keterangan yang diterima TribunJakarta.com, Selasa (7/8/2018).

TGB mengunjungi korban gempa di sejumlah rumah sakit di Mataram, hingga ke tenda-tenda korban yang terpapar gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Dia menegaskan, bahwa yang lebih diperlukan saat ini adalah kebutuhan darah, karena rata-rata korban mengalami luka berat, seperti patah tulang dan luka terbuka.

"Untuk itu kami mengimbau pada masyarakat yang sehat, untuk membantu masyarakat terdampak gempa, baik di lokasi maupun di rumah sakit, untuk mendonorkan darah sebagai bantuan paling riil saat ini," ujar TGB.

TGB juga meminta maaf yang sebesar-besarnya atas keterbatasannya, sehingga membuat penanganan musibah gempa NTB belum dapat menjangkau seluruh wilayah dan korban terdampak secara optimal dan merata.

Namun, katanya, pihaknya dan instansi terkait akan maksimal dalam membantu seluruh korban gempa di Lombok, NTB.

"Termasuk mengevakuasi wisatawan dari Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan ke Mataram dan bandara Lombok Internasional Airport di Praya," ujar TGB.

Dia berharap semoga bantuan moril, logistik, dan khususnya doa dari seluruh rakyat Indonesia memberikan energi dan semangat untuk terus bekerja menanggulangi musibah ini secepat dan sebaik mungkin.

"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu meridhoi, memberkahi dan merahmati setiap ikhtiar kami menangani musibah ini. Dan terus melimpahi kami dengan kekuatan, ketabahan dan kesabaran selalu menghadapinya," ujar TGB.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin sore, korban meninggal dunia pascagempa di Lombok mencapai 98 orang. Sementara itu, 236 korban mengalami luka-luka.

Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Selain itu, tercatat ada 20.000 orang yang mengungsi di beberapa titik pengungsian.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved