Pilpres 2019
Dipinang Jadi Cawapres Joko Widodo, Ini Rekam Jejak Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin saat ini adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo secara resmi mendeklarasikan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di pemilihan presiden 2019.
"Saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari partai Koalisi Indonesia Kerja, bahwa yang akan mendampingi saya sebagai cawapres adalah Prof Dr KH Ma'ruf Amin," ujar Jokowi di Restoran Pelataran Menteng, Jakarta, Kamis (9/10/2018).
Dilansir Tribunnews.com, Jokowi menuturkan bahwa pengalaman Ma'ruf Amin menjadi pelengkap bagi Jokowi.
"Kami saling melengkapi, nasionalis, religius," ucap Jokowi.
Ma'ruf Amin saat ini adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia juga dewan pengarah dari Badan Pertimbangan Ideologi Pancasila (BPIP).
Lahir di Tangerang, 11 Maret 1943, Ma'ruf Amin kini menginjak usia 75 tahun.
Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya di Pilpres 2019 atas beberapa alasan. Berikut pertimbangan dari Jokowi, dilansir dari Warta Kota.
1. Ulama yang bijaksana
Jokowi memilih Ma'ruf Amin karena profesor ini juga merupakan sosok ulama yang bijaksana.
"Beliau adalah sosok utuh ulama yang bijaksana," ujar Jokowi saat menggelar jumpa pers bersama pimpinan partai politik pendukungnya, Kamis (9/8/2018) malam.
Diketahui, KH Maruf Amin kini menjabat Ketua MUI dan juga Rais Am (Ketua Umum dari Kiai besar) PBNU.
• Sandiaga Dipilih Jadi Cawapres Prabowo, Andi Arief: Itu Orang yang Dulu Akan Menggulingkannya
2. Ulama yang juga Politisi dan Negarawan
Disamping sebagai ulama, Maruf Amin juga seorang politisi.
Tercatat, Maruf Amin pernah menjadi wakil rakyat di sejumlah tingkat, mulai dari daerah, tingkat pusat, sampai anggota lembaga tertinggi negara.
"Prof Dr Maruf Amin pernah menjadi anggota DPRD, DPR, dan juga MPR RI," ujar Jokowi.