5 Fakta Pria Jual Diri di Bandung, Awalnya dari Rekan Ibu dan Cari di Mal
Selain itu, Fs mengaku seorang pria bayaran untuk bersetubuh dengan sejumlah perempuan di atas 40 tahun alias tante-tante.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Widie Henaldi
"Awalnya saya kenalan di Facebook, ketemuan di hotel dan akhirnya dibayar. Kalau terakhir cari tante-tante mal-mal besar. Saya pakai pakaian rapi, cari tante-tante. Setelah perhatikan dari jauh dan nanti ada kode seperti mengedipkan mata. Nanti nyamperin dan akhirnya ke hotel," ujar Fs.
Namun, selama melakukan perbuatan tidak normal itu, ia mengaku tak pernah merekamnya. Baru dengan Gsp saja ia merekam perbuatan bejatnya itu.
"Kalau merekam baru dengan yang ini saja, karena niatnya menikahi. Sama perempuan lainnya tidak pernah direkam," ujar Fs.
Umar menambahkan pengakuan Fs yang akan menikahi korban diragukan.
Karena pada prosesnya dari awal hingga akhir, mulai dari mengirimi video porno, bersetubuh, merekam hingga menyebarkan video rekaman persetubuhannya itu diduga sudah diniati dan direncanakan.
"Pengakuannya terbantahkan karena pada prosesnya dia merencanakan itu semua. Dalam hukum pidana disebut mens rea, dia sudah ada niat dari awal," ujar Umar.
Polisi juga sudah memeriksa isi ponsel Fs yang berbasis android.
Hasilnya, polisi menemukan bahwa Fs menyebarkan video mesumnya itu ke banyak orang.
"Makanya kami menjeratnya dengan Undang-undang Perlindungan Anak dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik," ujar Umar.
4. Cari Tante di Mal

Fs (26), mengaku seorang pria bayaran untuk bersetubuh dengan sejumlah perempuan di atas 40 tahun alias tante-tante.
Dalam istilah umum, profesi Fs dikenal sebagai gigolo.
Jadi pria bayaran, Fs sudah melakoninya belasan tahun.
Pertama kali, saat ia berusia sekitar 15 tahun saat duduk di bangku SMP dengan teman ibunya.
"Awalnya dengan teman ibu saya, diajari dan akhirnya keterusan," ujar dia.