Ada Korban Meninggal, SMK Rahayu Mulyo Bakal Sanksi Tegas Murid Terlibat Tawuran

Peristiwa ini lepas dari pengawasan pihak sekolah lantaran lokasi tawuran berada jauh dari area SMK Rahayu Mulyo.

TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Suasana di TPU Susukan, tempat pemakaman Fahturosi Delpiero, korban tewas akibat tawuran antar pelajar di Jakarta Timur, Selasa (14/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Pihak SMK Rahayu Mulyo mengaku kecolongan atas tawuran yang terjadi antara siswanya dengan SMK Respati pada Senin (14/8/2018) malam di Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur.

Peristiwa ini lepas dari pengawasan pihak sekolah lantaran lokasi tawuran berada jauh dari area SMK Rahayu Mulyo.

"Sebenarnya kami kecolongan atas peristiwa ini, mereka lepas dari pengawasan karena lokasi tawuran berada jauh dari lingkungan sekolah," ucap Dadang, guru SMK Rahayu Mulyo saat ditemui awak media pada Selasa (14/8/2018).

Ia menjelaskan, pihak sekolah sebenarnya telah melakukan pengawasan setiap harinya dengan menerjunkan sejumlah guru untuk berkeliling memantau para muridnya saat jam pulang sekolah.

"Dari pihak sekolah sebenarnya sudah memonitor saat anak-anak pulang sekolah, ada guru yang mengawasi, memastikan para siswa pulang," ujar dia di TPU Susukan, Ciracas, Jakarta Timur.

"Kalau ada siswa yang kedapatan belum pulang dan masih nongkrong langsung kami imbau untuk pulang," kata Dadang.

Atas kejadian tersebut, ia mengatakan pihak sekolah tak akan segan memberikan sanksi tegas kepada para murid yang terlibat tawuran.

"Pasti kami tindak tegas yang terbukti terlibat tawuran, kami bina dulu dan kalau masih mengulangi kesalahan yang sama kami cabut KJP-nya dan kami keluarkan," sambung Dadang. 

Dalam kesempatan ini, Dadang selaku perwakilan dari pihak sekolah menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap keluarga Fahturosi.

Ia sangat menyayangkan kepergian Fahturosi yang begitu cepat karena selama ini korban dikenal sebagai murid yang memiliki perilaku yang baik di sekolahnya.

"Kalau dilihat dari segi prestasi memang tidak begitu menonjol dan anaknya cenderung pendiam, tapi pada dasarnya dia orang baik, makanya kami pihak sekolah juga kaget atas kejadian ini," ucapnya.

Tawuran antarpelajar di Jalan Mayjen Sutoyo tepatnya di atas jembatan tol yang menghubungkan wilayah Makasar dengan Kramat Jati, Senin (13/8/2018) malam, memakan seorang korban.

Selain Fahturosi yang menjadi korban tewas, bentrok antar SMK Rahayu Mulyo dan SMK Respati ini juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka cukup serius.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ida Ketut mengatakan saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki para pelaku pembacokan.

"Masih dalam proses penyelidikan, pelaku pembacokan masih terus kami cari," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved