Turki Hadapi Krisis Lira: Dimulai dari Penahanan Pendeta AS, Andalkan Tuhan Hingga Posisi China

"Jangan lupa, jika mereka (AS) punya dollar, maka Turki punya rakyat dan Tuhan. Saya meminta Anda tetap bersemangat dan bersabar," lanjutnya.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.(AFP / ADEM ALTAN) 

Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu telah menggandakan tarif impor terhadap baja dan aluminium atas Turki. Kebijakan tersebut menyebabkan lira semakin tertekan.

Gedung Putih menyatakan, sanksi baru tersebut akan diberlakukan mulai 13 Agustus 2018. Sementara, Erdogan mengancam akan mencari sekutu baru untuk menjalin kemitraan.

"Kami akan memberikan jawaban kami, dengan beralih ke pasar baru, kemitraan baru, dan aliansi baru, kepada negara yang mengobarkan perang ekonomi terhadap seluruh dunia, dan juga termasuk negara kami," ucap Erdogan.

2. Sanksi AS karena Penahanan seorang Pendeta

Hubungan Turki-Amerika Serikat (AS) memang sedang dalam tensi panas karena penahanan Pendeta Andrew Brunson.

AS sebelumnya telah mengeluarkan sanksi terhadap dua pejabat tinggi Turki, yang mendorong negara itu melakukan aksi balasan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang hadir pada pertemuan ASEAN di Singapura, Jumat (3/8/2018), mengatakan sanksi terhadap Turki menunjukkan AS amat serius meminta pembebasan pendeta Andrew Bunson.

Pernyataan tersebut dia lontarkan sebelum bertemu dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di forum ASEAN. "Pejabat di Turki harus memperhatikan bahwa sudah waktunya bagi pendeta Brunson untuk dipulangkan (ke AS)," katanya, seperti diwartakan AFP.

3. Erdogan Ajak Rakyat Turki Jual Dollar dan Euro

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak rakyatnya agar menjual uang dollar AS dan euro mereka untuk ditukar dengan lira.

Langkah tersebut demi membantu mengangkat nilai mata uang negara tersebut yang merosot tajam setelah Presiden AS Donald Trump menggandakan tarif impor baja dan aluminium atas Turki.

Erdogan, Sabtu (11/8/2018), mengajak pada rakyat Turki untuk membantu mendukung lira agar dapat memenangkan apa yang digambarkannya sebagai sebuah 'perang kemerdekaan'.

"Jika ada uang dollar di bawah bantal Anda, keluarkan. Jika ada uang euro, keluarkan. Segera berikan kepada bank untuk ditukar dengan lira Turki," seru Erdogan kepada para pendukungnya di kota Unye. 

"Dengan melakukan hal ini, kita akan memperjuangkan perang kemerdekaan dan juga masa depan," tambah dia dilansir The Guardian.

4. Erdogan Sebut Turki Punya Tuhan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan rakyatnya untuk tak menghiraukan segala kampanye yang bersifat negatif.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved