Pilpres 2019
Curhat Mahfud: Diberitahu Berangkat dari Gedung Joang 45 Naik Sepeda Motor Bersama Jokowi
Tak hanya itu, dirinya juga diminta untuk menyiapkan baju yang sesuai dengan model baju Jokowi.
"Saya sampaikan saya ini ahli hukum, nggak ngerti (ekonomi)," kata Mahfud.
Soal tawaran menjadi Jaksa Agung, Mahfud menyebut disampaikan Luhut Panjaitan dan Menseneg Pratikno. Mahfud tak mengiyakan dengan alasan yang sama ketika dijanjikan menjadi Menko Polhukam.
"Saya usul Busro Muqodas dan Bambang Widjojanto (mantan pimpinan KPK)," kata dia.
Mahfud mengatakan berbagai tawaran tersebut ditolak lantaran dirinya punya etika politik. Satu-satunya tawaran yang diterima Mahfud dari Jokowi adalah aktif di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Konsep badan ini sejak awal digarap Mahfud bersama Yudi Latif.
Ini rekaman videonya:
Sebelumnya setelah terlempar dari bursa bakal calon wapres Jokowi, melalui akun media sosial miliknya, twitter dan instagram, Mahfud MD cukup menjelaskan banyak hal terkait penetapan keputusan Jokowi menunjuk Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Dalam penjelasannya terungkap, Mahfud MD mengakui sudah bertemu langsung dengan Jokowi pascadeklarasi.
Mahfud MD mengaku bisa menerima keputusan Jokowi memilih KH Ma'ruf Amin sebagai bakal calon wapresnya.
Berikut unggahan lengkap pernyataan Mahfud MD di akun media sosialnya.
Ia bahkan mengungkapkan, ada ribuan pesan lewat SMS, WhatsApp, dan media sosial lainnya yang diterima Mahfud.
"Sy minta maaf dan berterimakasih kpd masyarakat yang mengirim pesan/pertanyaan dan simpati kpd sy terkait keputusan Pak Jkw memilih KH Makroef Amin sbg cawapresnya. Ada ribuan WA, SMS, Twitter, dll. Sy minta maaf krn sy hanya bs membaca tanpa bs menjawab 1 persatu," tulis Mahfud.
Mahfud menjelaskan, keputusan Jokowi merupakan realitas politik yang tak terhindarkan. Ia tak kecewa dengan putusan tersebut. Ia memaklumi pilihan Jokowi.
"Sy memaklumi pilihan itu sulit dihindarkan. Sy bilang, Pak Jkw tak perlu metass bersalah. Itu hak beliau utk memutuskan yg terbaik," tulisnya.
Yang terpenting, kata dia, Indonesia harus dirawat dengan baik. Keberlangsungan Indonesia jauh lebih penting dari sekadar namanya dan Ma'ruf Amin.
"Scr agama, sy dkk sdh berusaha tapi Tuhan jua yg menentukan. Tidak ada daya atau hal yg bs diberdayakan tanpa izin Allah," tulis dia.