Stigma Kampung Narkoba Sudah Lewat, Warga Kampung Ambon: Masuk Sini Sekarang Sudah Tidak Seram
Narkoba, seram dan berbahaya mungkin itulah yang terbersit di benak masyarakat bila mendengar nama Kampung Ambon.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Narkoba, seram dan berbahaya mungkin itulah yang terbersit di benak masyarakat bila mendengar nama Kampung Ambon.
Telah berulang kali polisi menggerebek pengguna narkoba di Kampung Ambon yang berada di dalam Kompleks Permata, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, ini.
Masyarakat Kampung Ambon tak menampik tempat tinggalnya lebih dikenal dengan catatan negatif.
Namun, mereka menyebut hal itu bagian kelam masa lalu.
Kini, warga Kampung Ambon berusaha membuang jauh stigma negatif tersebut yang seolah begitu melekat.
Meski tak menjamin telah bersih 100 persen dari peredaran narkoba, wilayah itu kini tak seseram belasan tahun lalu.
"Kami memang mengakui itu (kampung narkoba), tapi sekarang sudah tidak separah seperti dulu. Kami warga disini terus berbenah," kata Ketua RW 07 Kampung Ambon Yeni Ritiau Napitupulu saat berbincang dengan TribunJakarta.com di Kampung Ambon, Rabu (15/8/2018).
Yeni mengatakan perubahan di Kampung Ambon mulai terjadi sejak 2014.
Berbagai cara dilakukan oleh warga setempat untuk menghilangkan stigma negatit tersebut termasuk dengan menggandeng instansi terkait.
"Kita selalu berusaha kerjasama dengan Pemda, BNN, Polisi untuk sama-sama memberantas narkoba dari sini," kata Yeni.
Kini tiga hari dalam seminggu petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi selalu datang ke Kampung Ambon untuk memberikan pengobatan dan penyuluhan.
"Dokter dan susternya itu dari warga. Tapi obat-obatannya itu dari BNNP," kata Yeni.
Dikatakannya, saat ini masyarakat umum juga bisa bebas keluar masuk wilayah tersebut tanpa harus dilanda ketakutan.
"Sekarang bisa dilihat mas bisa masuk kesini enggak ada yang berhentiin. Kalau dulu mana bisa orang asing masuk kesini tapi sekarang sudah bebas asalkan sopan dan santun," kata Yeni.
"Jadi sekarang sudah tidak seram lagi kalau masuk sini," tambahnya.
Yeni berharap stigma Kampung Ambon sebagai kampung narkoba bisa dilupakan masyarakat.
Satu di antara langkah konkret yang dilakukan warga Kampung Ambon adalah menggelar turnamen atau kegiatan olahraga.
Terdekat, pemuda Kampung Ambon yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Silo Jakarta akan mengadakan turnamen futsal dan basket dalam menyemarakkan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI.
Perlombaan diadakan pada 18,19 dan 22 Agustus di lapangan olahraga Kampung Ambon.
"Kita berharap dengan olahraga kita bisa menunjukkan ke masyarakat kalau disni (Kampung Ambon) tidak separah yang dibayangkan masyarakat luas," harap Yeni.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ketua-rw-07_20180815_151607.jpg)