Bikin Puluhan Pelajar SD Keracunan Spageti Murahan, Pedagang Malah Kabur
"Kami sudah ambil sampel yang kemudian sampel itu kita bawa ke Laboratorium milik Dinkes Kabupaten Bekasi," kata Supriyadi saat dikonfirmasi wartawan.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Puluhan pelajar SD Negeri 02 dan 03 Tanjung Baru, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, merasakan mual dan pusing.
Mereka diduga keracunan usai menyantap jajanan spageti seharga Rp 2 ribu di depan sekolah.
Sri Ningsih mengatakan anaknya turut menjadi korban dan merasakan mual dan pusing pada Senin (13/8/2018), saat istirahat sekolah.
Sepulang sekolah anaknya mengeluh mual dan muntah-muntah hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Saya tanya di sekolah makan apa, terus dia jawab makan mi spageti yang harganya Rp 2 ribu," kata Sri di Rumah Sakit Annisa, Cikarang Selatan, Selasa (14/8/2018).
Sementara itu, korban Citra mengatakan ia baru pertama membeli jajanan spageti tersebut.
"Jam sembilan kan istirahat, sehabis itu masuk lagi sudah mual, mau muntah, terus diantar pulang sama sekolah," kata Citra.
Korban lain bernama Ariyanto mengatakan, saat ini kondisinya mulai membaik, awalnya ia mengalami mual dan pusing.
"Sehabis makan rasanya pusing mual, beli sama teman-teman. Teman-temannya juga sama mual," jelas Ariyanto.
Diperkirakan ada 20 orang siswa SD Negeri 02 dan 03 diduga mengalami keracunan, sebagian siswa harus dilarikan ke rumah sakit sebagian lainnya mendapatkan perawatan di klinik.
Anggota Polsek Cikarang Timur telah mendapatkan laporan dugaan keracunan itu dan telah mengambil sampel makanan spageti yang dijajakan seharga Rp 2 ribu.
Diperiksa di laboratorium
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan sejumlah pelajar SD Negeri 02 dan 03 Tanjung Baru, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Senin (13/8/2018) kemarin.
Supriyadi Nata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bekasi mengatakan, pengambilan sampel berupa mie spageti dan muntahan para siswa yang diduga mengalami keracunan.