Bikin Puluhan Pelajar SD Keracunan Spageti Murahan, Pedagang Malah Kabur
"Kami sudah ambil sampel yang kemudian sampel itu kita bawa ke Laboratorium milik Dinkes Kabupaten Bekasi," kata Supriyadi saat dikonfirmasi wartawan.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Y Gustaman
Namun, mereka mengaku merasakan gejala yang sama, yakni mual, muntah, hingga pusing.
Para siswa juga telah diperingati oleh guru dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi yang langsung terjun ke sekolah untuk tidam membeli makanan yang dianggap mewah tapi harganya murah.
Pedagang Menghilang

Pedagang jajanan spaghetti kabur setelah mengetahui makanan racikannya membuat puluhan siswa mengalami keracunan.
Para siswa yang mengalami keracunan yaitu siswa SD Negeri Tanjungbaru 02 dan 03, di Jalan Cipayung, Kp Baru Desa Tanjungbaru, Kecamatan, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Pedagang spageti itu menjajakan dagangannya seharga Rp 2.000 per porsi.
"Pedagangnya kabur udah enggak jualan lagi di sekolah ini," ujar Ugun Marwiguna, Wali Kelas 5 SDN 03 Desa Tanjungbaru, Cikarang Timur, kepada Warta Kota, Rabu (15/8/2018).
• Puluhan Pelajar Sekolah Dasar di Bekasi Keracunan Spageti Seharga Rp 2 Ribu
• Pihak Sekolah Pastikan Siswa Keracunan Spageti Berjumlah 30 Orang
• Pengakuan Siswa SD Negeri 03 yang Sempat Memakan Spagetti diduga Penyebab Keracunan
• Pedagang Spaghetti Keliling Menghilang Setelah Banyak Pelajar SD di Kabupaten Bekasi Keracunan
Ubun menjelaskan, pedagang spaghetti merupakan pedagang yang baru berjualan selama sepekan.
"Baru tujuh hari, kemarin-kemarin anak-anak beli enggak masalah, baru pas Senin itu aja bermasalah keracunan," ucap.
"Kita cari pas besoknya hari Selasa enggak jualan, kita tanya pedagang enggak kenal, soalnya orang baru," ujarnya.
Sementara seorang pedagang yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa dia mengenali wajah pedagang spaghetti tersebut.
Menurut dia, pegadang spageti itu pernah dilihatnya sedang berjualan di sekolah lain.
"Ya saya pernah lihat dia jualan di daerah Lemah Abang atau desa sebelah. Saya enggak tau tinggal di mana, tapi kayaknya dari daerah, merantau juga," ujarnya.
Dia menjelaskan, pedagang spageti itu juga terlihat beberapa kali menjajakan produk yang berbeda, seperti mainan anak-anak.
"Dia juga kadang jualan beda-beda, pernah mainan juga. Memang dagangan dia yang mi spaghetti ini sering laku dan ludes dibeli," ujarnya.