HUT Kemerdekaan RI
Bocah Pemanjat Tiang Bendera ke Jakarta, Bakal Bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara
Yohanes Gala atau Jhony Gala didampingi orangtuanya terbang ke Jakarta, akan bertemu Presiden Jokowi. Jhony Gala dianggap heroik.
TRIBUNJAKARTA.COM, KUPANG - Yohanes Gala atau akrab disapa Jhony Gala didampingi orangtuanya terbang ke Jakarta pada Sabtu (18/8/2018).
Aksi heroik bocah 14 tahun ini membuat publik berdecak kagum. Jhony Gala memanjat tiang bendera sekitar 10 meter lebih saat upacara bendera Merah Putih memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (17/8/2018) kemarin.
Jhony dan orangtuanya diantar langsung Komandan Korem 161 Wira Sakti Teguh Muji Angkasadan juga Kepala Staf Korem ke Bandara El Tari Kupang pada Sabtu pagi.
Ia terbang ke Jakarta menggunakan pesawat Batik Air.
Direncanakan, Jhony bersama orangtuanya akan ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Jhony dan orangtuanya berangkat ke Jakarta ditemani Dandim Belu dan Kapolres Belu.

Siswa SMP kelas 7 ini berangkat menggunakan baju seragam sekolah putih biru-nya.
Terima beasiswa
Tergerak aksi heroik siswa SMP di Atambua itu, PLN Peduli memberikan bantuan beasiswa hingga jenjang Strata 1 kepada Johny Gala sebagai bentuk apresiasi.
Sejak video viral Johny Gala beredar, PLN segera mendatangi rumahnya Yohanis dan bertemu kedua orangtuanya, yaitu Victorino Fahik Marschal dan Lorenca Gama.
Johny Gala bercita-cita menjadi seorang tentara kelak besar.
"Aksi Yohanis sangat nasionalis sekali. Kami salut dengan anak ini. Mulai saat ini Yohanis menjadi 'Putra PLN' dan akan mendapatkan beasiswa sampai dengan tingkat S1," ungkap Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali dalam keterangannya kepada media pada Jumat (17/8/2018).
Johny Gala tinggal di Dusun Halimuti, Desa Silawan Kecamatan Tastim, Kabupaten Belu.
Jarak rumahnya dari kota Atambua sekitar 21 kilometer dan 2 kilometer dari PLBN Terpadu Motaain yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Ia yang baru berumur 14 tahun ini secara spontan dan lincah memanjat tiang bendera dengan ketinggian sembilan meter.
Aksi bungsu dari 9 bersaudara ini membuat decak kagum para peserta upacara saat itu, terlebih warga internet yang melihat aksinya lewat dunia maya.
Tindakan Johny Gala menginspirasi masyarakat Indonesia karena menunjukkan betapa putra bangsa yang tinggal di daerah perbatasan sangat mencintai negaranya.
"Yohanis memiliki inisiatif yang tinggi, berani mengambil keputusan dalam waktu singkat, berani mengambil resiko, membanggakan dan bisa menjadi tauladan bagi generasi muda Indonesia," beber Ali.
Berawal dari sakit perut
Johny Gala tak pernah menyangka bakal menjadi perhatian publik. Ia spontan memanjat tiang untuk membetulkan tali pengerek bendera Merah Putih.
Siswa kelas VII SMPN Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi NTT, hanya spontan saja memanjat tiang bendera, tak ada yang menyuruhnya.
Ia berbuat demikian hanya ingin melihat bendera Merah Putih berkibar saat upacara HUT Kemerdekaan RI di Pantai Mota'an, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT Jumat (17/8/2018).
Saat itu ia sedang berada di tenda P3K karena istirahat.

Sebenarnya, pagi itu ia menjadi peserta upacara, tetapi karena sakit perut, ia pun disuruh beristirahat di tenda P3K yang ada di lokasi upacara.
Tiba-tiba, saat tiduran di tenda, Johny Gala mendengar jika tali bendera putus dan harus ada yang memanjat tiang untuk menarik kembali ujung tali bendera yang nyantol di atas tiang.
Spontan ia berlari ke arah tiang bendera.
"Saya lepas sepatu, dan panjat langsung itu tiang memang," kata anak petani keturunan Bobonaro, Timor Leste ini.
Terbiasa panjat pinang
Tak ada rasa takut pada diri Johny saat memanjat tiang bendera yang tingginya sekitar 11 meter tersebut.
"Saya memang sudah biasa memanjat pinang," kata Johny Gala kepada Pos-Kupang.com.
Kepala Desa Silawan, Ferdinandus Mone, mengatakan upacara pengibaran bendera sempat terhenti beberapa menit karena tali bendera putus.
"Iya benar. Tali bendera yang untuk ikat ke tali tiang yang putus. Pas paskibraka bilang bendera siap, tali putus," kata Ferdinandus.
Ferdinandus mengatakan, yang menggambil kembali tali bendera adalah Johny Gala.
Setelah ujung tali diambil, upacara pengibaran bendera dilanjutkan.
Aksi nekat bocah berumur 14 tahun ini diabadikan seorang warga yang juga staf pada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN) Motaain saat upacara berlangsung.
Videonya menjadi viral setelah diposting akun FB bernama Ika Silalahi dan dibagikan puluhan ribu kali.
Dipuji Wakil Bupati Belu
Sebagai inspektur upacara bendera saat itu adalah Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan.
Selesai anggota Paskibraka mengikatkan bendera Merah Putih ke tali dan saat akan ditarik putus. Namun Lagu Indonesia Raya tetap dinyanyikan hingga selesai meski bendera tak dikibarkan.
Setelah lagu Indonesia dinyanyikan, Johny Gala maju dan memanjat tiang bendera.
Ujung tali yang berhasil dibawa turun Johny Gala diambil oleh petugas pengibar dibantu aparat TNI-Polri yang langsung mengikatnya dan mengibarkan kembali benderanya sambil memberikan penghormatan.
Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan selaku inspektur upacara dalam arahannya menuturkan, peristiwa tadi janganlah ditafsir dari segala macam.
Tapi bahwa negara ini dalam kebesaran dan kebanggaannya sebagai bangsa di dunia dalam segala persiapan yang dilakukan bisa saja ada hal-hal kecil yang terjadi seperti tadi.
Ia menyebut sikap Johny Gala hebat dan kejadian itu mengingatkan pada masa perjuangan para pejuang kemedekaan.
"Ini pahlawan kecil penyelamat kita pagi ini. Seorang anak pelajar yang menjadi penyelamat dalam upacara kemerdekaan. Terimakasih pahlawan kecil, kejadian ini menggugah saya tapi kau adalah pahlawan," ujar Wabup Belu. (TribunJakarta.com/Pos Kupang)