HUT Kemerdekaan RI
Sutradara Joko Anwar Mengenang Jadi Pengibar Bendera di Istana Merdeka
Tak ada yang menyangka, sebelum menjadi sutrdara terkenal, Joko Anwar pernah menjadi pengibar bendera di Istana Merdeka era Presiden Soeharto.
"Kerennnn sekalii andaaa"
"kok mirip ferdi nuril hehehhehe"
"Waw hebattt bang.. termyata abg dulu anggota Paskibraka Nasional ya"
"Wakakakakkaa jaman perut blm merdeka"
Disitat dari Wikipedia, saat mewawancarai Nia Dinata untuk The Jakarta Post, produser dan sutradara film itu sangat terkesan dengan Joko Anwar dan mengajaknya menulis proyek film yang kemudian dikenal dengan Arisan! (2003).
Film tersebut mendapat sukses yang luar biasa baik secara komersial maupun pujian dari para kritikus dan memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri termasuk "Film Terbaik" di Festival Film Indonesia pada tahun 2004 and "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards pada tahun 2004.
Joko Anwar lalu menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul Janji Joni (Joni's Promise) (2005), yang dia tulis saat dia masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1998.
Film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata ini merupakan salah satu peraih box office terbesar pada tahun itu dan memenangkan "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards tahun 2005.
Pada 2007, Joko Anwar menulis dan menyutradarai Kala, yang disebut-sebut sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para kritikus internasional.
Majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound, memilih film ini sebagai salah satu film terbaik pada tahun itu dan juga menamakan Joko sebagai "salah satu sutradara tercerdas di Asia".
Pesan kemerdekaan
Bertepatan dengan peringatan ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, Joko Anwar tak lupa mengajak masyarakat Tanah Air untuk berdamai.
Menurut Joko Anwar, rakyat Indonesia tidak boleh terpecah belah hanya karena perbedaan, terutama soal pandangan atau pilihan politik.
"Sesama rakyat nggak usah berantem gara-gara politik. Termasuk di sosmed. Nggak capek apa? Nggak usah saling musuhin," tulis Joko Anwar melalui akun Twitter-nya, @jokoanwar, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (17/8/2018).
Ia berpendapat yang harusnya menjadi musuh bersama adalah para koruptor yang telah menggerus uang rakyat demi kepentingan pribadi.