Dua Sosok Ini Ingin Ditemui Bocah asal NTT yang Berani Panjat Tiang Bendera Setinggi Puluhan Meter

Ibunda Yohanes, Lorensa Kai Ili menjelaskan keseharian anaknya memang sudah terbiasa untuk memanjat pohon

Editor: Muhammad Zulfikar
Instagram/@nahrawi_imam
Tangkapan layar Joni di Kemenpora, Jakarta, Sabtu (18/8/2018) 

Yang Penting Benderanya Berkibar
Tidak pernah terpikir bagi Yohanes akan banyak orang yang membicarakan dirinya. Bahkan, tidak juga terpikirkan olehnya untuk memanjat tiang bendera ketika upacara tengah berlangsung.

Apalagi, sesaat sebelum memanjat, dia harus ke ruang kesehatan karena sakit perut.

"Waktu itu aku sakit perut terus ke tenda. Dengar Bapak Wakil Bupati nanya siapa yang bisa manjat tiang bendera. Aku langsung lari buka sepatu terus naik tiang," cerita Yohanes.

"Waktu manjat, aku masih sakit perut," senyum anak itu mengembang dari wajahnya.

Ayahanda Yohanes, Victorino Fahik Marcal menjelaskan anaknya bertindak seperti itu agar bendera merah putih tetap berkibar saat upacara.

"Dia bilang ke saya, yang penting benderanya berkibar, karena talinya kan tersangkut," ucap Victorino.

Atas aksi tersebut, Yohanes diganjar berbagai fasilitas dari pemerintah. Mulai dari beasiswa hingga lulus sarjana oleh PLN, pembenahan rumah oleh pemerintah daerah hingga terbuka peluang untuk menjadi tentara kelak.

"Saya kira ini wajar untuk seorang anak yang memiliki rasa nasionalisme tinggi. Dia tetap ingin Merah Putih berkibar di perbatasan," ucap Imam Nahrawi.

Diketahui, terjadi peristiwa langka ‎di Atambua saat upacara Dirgahayu ke-73 RI.

Seorang siswa SMP nekat memanjat tiang bendera di tengah proses pengibaran bendera merah putih Dirgahayu RI ke-73.

Ini Spesifikasi Moge yang Dipakai Jokowi saat Pembukaan Asian Games 2018

Wali Kota Airin akan Hadiri Sejumlah Perayaan Kemerdekaan RI di Tangerang Selatan Hari Ini

Maksud pelajar SMP itu ternyata amat baik dan mulia. Dia memanjat tiang bendera lantaran melihat petugas pengibar tak bisa melanjutkan pengerekan bendera karena kait di ujung tiang lepas.

Saat itulah pelajar SMP bertubuh kecil itu berlari ke tiang bendera, lalu memanjat tiang tersebut.

Tiga pengibar bendera pun memilih mempertahankan posisi saat siswa SMP itu memanjang tiang bendera.

Siswa SMP itu memanjat tanpa pengaman apapun. Saat dia mencapai pertengahan tiang, terlihat beberapa anggota TNI, pasukan pengibar, dan polisi mendekati tiang, lalu menahan agar tiang tersebut tak bergoyang.

Siswa SMP itu pun kemudian berhasil mencapai ujung tiang bendera, lalu memperbaiki kait yang lepas di ujung tiang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved