Sampai H-3 Idul Adha, Penjualan Sapi Jawa Limousine Masih Sepi: Harganya Hingga Rp 80 juta
Suminto mengatakan sampai hari ini saja baru 18 sapi yang terjual dari total 48 sapi yang dibawanya ke tempat ini.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Berbeda dengan sapi Bima, penjualan sapi Jawa limousine sampai tiga hari jelang Hari Raya Idul Adha tahun ini masih sepi pembeli.
Hal itu diungkapkan oleh Suminto yang menjual sapi Jawa peranakan limousine di Jalan Kedoya Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
• Fahri Hamzah Bertemu Rizieq Shihab: Ada Jasa Maruf Amin Dalam Aksi 212 dan 411 Terkait Kasus Ahok
"Tahun ini sepi penjualan. Mungkin karena memang ekonominya lagi lesu," ujar Suminto kepada TribunJakarta.com, Minggu (19/8/2018).
Suminto mengatakan sampai hari ini saja baru 18 sapi yang terjual dari total 48 sapi yang dibawanya ke tempat ini.
Sapi tersebut dibawanya dari Madiun, Jawa Timur menggunakan truk.
• Tiket Bekas yang Ditempel Ulang Digunakan Masuk Stadion, INASGOC Bantah Panitia Disebut Lalai
Suminto menampik lesunya penjualan karena kalah saing dengan sapi Bima yang harganya lebih murah.
"Enggak ada hubungannya. Kita ini pangsa pasarnya beda karena harganya beratnya pun beda," ujarnya.
Harga sapi limousine yang dijual Suminto memang harganya lebih malah ketimbang sapi Bima yang kini mendominasi pasar.
• Edgar Remaja Jenius, Sumbang Medali Perak Pertama bagi Indonesia dari Olahraga Wushu
Harga paling murah sapi limousine yang dijualnya ini Rp 20 juta dan yang termahal mencapai Rp 80 juta.
Hal itu tentu berbeda dengan sapi Bima yang harganya di kisaran Rp 14-25 juta.
"Ini bukan sapi Jawa lokal yang warnanya putih tapi ini hasil perkawinan campuran dengan sapi limousine makanya warnanya jadi coklat dan besar kayak gini. Yang paling murah aja beratnya diatas 250 kilogram," kata Suminto.
