Oplos Miras Asal-asalan, Resep Racikan Diperoleh dari Kenalan
Kiprah Petrus Roy Bernado, pemuda berusia 37 tahun meracik minuman keras berakhir sudah.
Selain itu turut diamankan alat untuk membuat miras oplosan yaitu satu Timbangan, satu alat ukur alkohol, satu corong besar, satu timba, 4 sendok takar kecil, 1 centong aluminium, 1 skrop kecil, 1 penyaringan plastik kecil, 2 jirigen 5 liter kosong, 1 unit mobil Toyota Sienta dan satu lembar resep racikan miras.
"Untuk sementara pelaku masih dilakukan pemeriksaan intensif di Polda Jatim terkait miras oplosan yang telah menyebabkan tiga orang meninggal," ujarnya.
Sebelumnya, tiga warga Gresik tewas setelah pesta Miras oplosan.
Akibat Miras oplosan itu puluhan korban dirawat intensif di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Sebelumnya, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro mengatakan bahwa setelah kejadian adanya korban yang meninggal yang diduga akibat miras oplosan, para korban diminta segera periksa kesehatan di rumah sakit. Hal itu untuk mencegah banyaknya korban jiwa.
Kejadian banyaknya korban miras itu ketika sejak Kamis (16/8/2018), malam. Setelah pertandingan sepak bola antar desa. Setelah kejadian itu mereka belum merasakan sakit.
• Jarang Bertemu Defia Rosmaniar, Teman Kuliah Ungkap Rasa Kangennya
• Komentari Aksi Jokowi Naik Moge Pakai Stuntmant, Sandiaga: Milineal Sukanya yang Otentik
Kemudian pada Jumat malam pukul 23.00 WIB, para pemuda yang minum miras baru merasakan sakit. baru Minggu (19/8/2018) dini hari ada korban yang meninggal dunia.
"Informasinya ada 30 orang yang terlibat minum-minum keras. Sehingga mereka yang minum-minum keras segera kita kirim berobat ke rumah sakit, supaya tidak terjadi korban lagi," kata Wahyu saat berkunjung ke rumah duka.
Dari kejadian itu, Wahyu meminta kepada Kapolsek dan tiga pilar plus di masyarakat untuk mengingatkan kepada masyarakat untuk mengingatkan dan melaporkan kepada Kepolisian jika ditemukan warga yang masih minum-minum keras dan menjual miras.
Selain itu, jajaran Polsek-polsek juga sudah melakukan operasi miras di warung-warung dan di tempat-tempat yang diduga menjual miras setiap malam Minggu.
"Kita selalu patroli setiap malam Minggu untuk mengungkap dan mencari masyarakat yang masih menjual miras," kata mantan Kapolres Bojonegoro.