Pelajar Meninggal Karena DBD, Ketua RT Minta Pemkot Depok Turun Tangan
Namun upaya itu tak membuahkan hasil karena kantor kelurahan yang menjadi tempat pelayanan publik itu justru sepi dari aktivitas
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Warga RT 06/RW 12 Kelurahan Mampang, Pancoran Mas masih berduka setelah Muhammad Hafiz (13) meninggal dunia karena terjangkit penyakit DBD atau Demam Berdarah Dengeu.
Meski menghembuskan nafas terakhirnya di Cikarang, Jawa Barat, ia diduga terjangkit DBD pada Kamis (16/8/2018) saat masih berada di rumahnya.
"Dugaan kena penyakitnya memang di lingkungan rumah. Dari minggu lalu memang banyak nyamuk. Saya juga di rumah pakai obat semprot dan bakar saking banyaknya nyamuk. Enggak mempan kalau cuman pakai obat nyamuk semprot," kata Ketua RT 06/RW 12 Afhar di Pancoran Mas, Depok, Selasa (21/8/2018).
Sebelum jenazah Hafiz dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Kalimulya, Cilodong, sekira pukul 10.00 WIB Afhar sempat mendatangi kantor Kelurahan Mampang.
Ia hendak melaporkan musibah yang terjadi di lingkungannya sekaligus meminta bantuan Kelurahan Mampang mencegah wabah DBD.
Namun upaya itu tak membuahkan hasil karena kantor kelurahan yang menjadi tempat pelayanan publik itu justru sepi dari aktivitas.
"Tadi saya ke Kelurahan Mampang, niatnya sih mau laporan biar lingkungan RT 06 bisa di-fogging untuk mencegah penyakit DBD menyebar. Karena Hafiz diduga kena DBD pas masih di sini. Tapi pas sampai sana sepi jadi saya bingung mau laporan ke siapa," ujarnya.
• Koleksi 11 Medali: Indonesia Tambah Medali dari Cabang Angkat Besi, Wushu dan Badminton
Menurutnya, warga RT 06 telah berusaha menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan saluran air dan tidak membiarkan adanya penampungan air terbuka.
Namun upaya tersebut belum berhasil mengurangi populasi nyamuk yang kian bertambah sejak satu pekan lalu.
Ia berencana mendatangi Kelurahan Mampang pada Kamis (23/8/2018) karena esok harus fokus menangani pelaksanaan Salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban.
"Rencananya lusa saya ke Kelurahan lagi. Kalau besok kan harus fokus menangani Salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban. Maunya sih dari pihak Kelurahan dan Pemkot segera turun tangan. Karena ini sudah jelas ada korbannya," tuturnya.
Afhar berharap upaya awal seperti melakukan fogging segera dilakukan dan tidak memakan banyak waktu.
Ia mencontohkan kendala seperti alat fogging yang rusak, kualitas asap yang tidak membunuh nyamuk sebagai kendala fogging.
"Kadang alatnya kan suka bermasalah, belum lagi asapnya itu enggak membunuh nyamuk. Paling cuman bikin nyamuk kaya pusing doang. Jadi sekedar asap biasa," keluh Afhar.