Ganjil Genap
Ganjil Genap Sukses, Karbondioksida di Jakarta Mampu Ditekan Sampai 20 Persen
Kebijakan ganjil genap tak hanya memenuhi target Inasgoc, tapi inihasil positif lainnya.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Y Gustaman
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan key performance indicator (KPI) yang ditetapkan panitia INASGOC telah tercapai.
KPI yang dimaksud yaitu pencapaian 30 menit dari Wisma Atlet Kemayoran menuju venue pertandingan Asian Games.
"Selama event ini berlangsung INASGOC tidak ada komplain. Kami juga coba dari Wisma Atlet ke sini 21 menit," kata Bambang di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/8/2018).
"Kemarin ada rapat, kami menyusun strategi komunikasi kepada masyarakat. Jangan ada yang merasa satu orang pun dirugikan. Ini lho ada sisi lain keberhasilan ganjil genap," lanjut dia.
Bambang mengatakan hasil evaluasi menujukkan kebijakan perluasan ganjil genap di jalan arteri cukup efektif.
Ia menyebutkan telah terjadi peningkatan kecepatan kendaraan mencapai 45 persen.
"Pertama, dulu 20 sampai 25 kilometer per jam, sekarang 47 sampai 50 kilometer per jam. Kedua, waktu tempuh dipangkas separuh, dulu sejam atau satu setengah jam kini bisa 45 menit," kata dia.
Selain itu, ada faktor lain yang menujukkan kebijakan ganjil genap berhasil, yaitu penurunan karbondioksida (CO2) di Jakarta.
"Kita bisa menekan CO2 sampai 20 persen sudah tercapai target 25 persen. Ini menunjukan positif," katanya.
Bambang mengatakan masih akan mengkaji apakan kebijakan ganjil genap akan dilanjutkan setelah Asian Games 2018.
Perluasan kebijakan ganjil genap di jalan arteri diujicoba sejak 2 Juli 2018 dan telah diterapkan pada 1 Agustus 2018 diikuti penindakan terhadap pengemudi yang melanggar.
Perluasan ini dilakukan dalam rangka mengurangi kemacetan untuk mensukseskan Asian Games 2018.
