Umat Muslim Dilarang Melaksanakan Puasa saat Hari Tasyrik 11-13 Dzulhijjah, Simak Penjelasannya
Sesudah Idul Adha 2018 berlalu, tiba saatnya hari-hari tasyrik. Hari tasyrik berlangsung selama tiga hari dari 11-13 Dzulhijjah,Kamis-Sabtu (23-225/8)
Setelah mereka lelah dengan memperbanyak ibadah, selanjutnya mereka beristirahat, menikmati hidangan daging kurban di hari tasyrik.
Allah syariatkan kaum muslimin untuk menjadikan hari ini sebagai hari makan-makan dan minum, agar bisa membantu mereka untuk semakin giat dalam berdzikir mengingat Allah dan melakukan ketaatan kepada-Nya.
Dan itu merupakan bentuk syukur nikmat yang paling sempurna.
Nikmat yang kita terima, menjadi sarana untuk membantu agar semakin giat melakukan ibadah.
Amalan di Hari Tasyrik

Mengingat keistimewaan hari tasyrik, sebagai orang yang beriman, hendaknya kita maksimalkan upaya untuk mendapatkan limpahan rahmat dan pahala dari Allah di hari itu.
Berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan, memperbanyak amal soleh dan berbagai bentuk ibadah kepada Allah.
Berikut beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilakukan di hari tasyrik:
Anjuran memperbanyak berdzikir.
Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib.
Mengingat Allah dan berdzikir ketika menyembelih. Karena penyembelihan kurban, bisa dilaksanakan sampai hari tasyrik berakhir.
Mengingat Allah dengan membaca basmalah sebelum makan dan hamdalah setelah makan.
Mengingat Allah dengan memperbanyak bertakbir secara mutlak, di manapun dan kapanpun.
Memperbanyak berdoa kepada Allah.
Doa Sapu Jagad dianjurkan untuk dibaca pada hari tasyrik: Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah wa fil aa-khirati hasanah, wa qinaa adzaaban-naar.