Sempat Dinyatakan Meninggal Dunia, Detak Jantung Bocah AAP yang Dianiaya Ayah Tiri Meningkat
"Kondisinya memang saat ini kritis, tadi pagi kan sempat dinyatakan selangnya akan dicabut ya," kata Fauziah
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Kondisi detak jantung AAP (2), bocah yang dianiaya ayah tirinya Adrianus Sayow (27), meningkat.
Setelah sempat dikabarkan meninggal dunia melalui keluarganya, ternyata kondisi bocah itu masih kritis, dengan detak jantung yang meningkat dan dinyatakan normal.
Hal itu disampaikan Fauziah, perwakilan dari Lembaga Perwakilan Anak Indonesia (LPAI) yang mendampingi keluarga korban di RSUD Koja sejak kemarin.
"Kondisinya memang saat ini kritis, tadi pagi kan sempat dinyatakan selangnya akan dicabut ya," kata Fauziah kepada TribunJakarta.com, Jumat (24/8/2018).
Saat ini, kondisi detak jantung AAP meningkat, dari yang sebelumnya 135 per menit menjadi 168 per menit. AAP masih dirawat di ruang PICU RSUD Koja dengan alat bantu medis yang terpasang ditubuhnya.
"Jantungnya itu tadi dikasih tahu yang tadi pagi itu kan cuman 135 kalo nggak salah tadi itu 168 berarti itu masih berpacu dengan jantung orang dewasa," ucap Fauziah.
Fauziah mengatakan, pihak keluarga sudah sempat berpasrah diri apabila AAP meninggal dunia. Pihak keluarga pun sudah berkumpul di RSUD Koja, untuk menunggu kepastian dari pihak rumah sakit.
Mereka menunggu kepastian dokter apakah alat bantu medis yang terpasang ditubuh AAP akan dicabut.
Segala cara yang diupayakan pihak rumah sakit berbuah kepada kondisi detak jantung AAP yang mulai meningkat.
Kakek AAP, Gatot pun sempat mengira cucunya itu meninggal dunia. Namun, siang tadi dirinya masih was-was menunggu pernyataan resmi dari rumah sakit soal kondisi AAP.
Gatot pun sudah sempat mengabarkan ke anggota keluarga lainnya apabila AAP sudah meninggal dunia. Bahkan, Gatot sudah sempat merancanakan persiapan untuk pemakaman AAP.
"(Dikuburkan) di Budi Dharma. Hari ini, kemungkinan sore," ujar Gatot siang tadi.
TribunJakarta.com sempat mencoba mengonfirmasi pihak RSUD Koja tentang kondisi AAP, namun pihak rumah sakit belum menjawab.
Sebelumnya, Adrianus Sayow dengan kejinya menganiaya AAP yang baru berusia dua tahun Rabu (22/8/2018) lalu.
Entah apa yang merasuki pikiran Adrianus sehingga dia menganiaya AAP. Memang AAP adalah anak tiri Adrianus, namun tindakan keji tersebut tak sepantasnya pria itu lakukan terhadap AAP yang terbilang masih balita.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febriansyah menjelaskan, penganiayaan yang dilakukan Adirianus terjadi kemarin siang di kediamannya, Kampung Sukapura, Gang Pojok, RT 06/ RW 05, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Febriansyah menjelaskan, kejadian bermula selepas Adrianus menjemput sang istri di wilayah Yon Air, Semper Barat, Jakarta Utara.
Saat tiba di rumah, Adrianus menyuruh sang istri keluar untuk membeli makanan. Selepas istri Adrianus keluar, dirinya hanya tinggal berdua dengan AAP di dalam rumahnya.
Saat itulah Adrianus tega memukul kepala AAP hingga bocah itu tak sadarkan diri.
"Selanjutnya korban melakukan tindakan penganiayaan dengan cara memukul korban berkali-kali di kepalanya sehingga korban sampai lemas dan tidak sadarkan diri," terang Febriansyah, Kamis (23/8/2018).
Mengetahui anak tirinya tak sadarkan diri, Adrianus langsung melakukan tindakan untuk menyadarkan AAP dengan mengguyurnya di kamar mandi.
"Tersangka menggendong korban ke kamar mandi untuk disiram air dengan tujuan menyadarkan korban, namun ternyata korban masih tidak sadarkan diri," imbuh Febriansyah.
Upaya Adrianus untuk menyadarkan AAP terbilang percuma lantaran AAP masih tak sadarkan diri.
Karena itulah Adrianus langsung melarikan AAP ke RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan intensif.
Febriansyah mengatakan, Adrianus ditangkap saat berada di RSUD Koja.
"Saat ini korban masih dalam keadaan tidak sadar dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Koja ruang picu anak, dan pelaku sekarang sudah diamankan di Polres Jakarta Utara," terang Febri.
Sampai saat ini, polisi masih memeriksa Adrianus. Febriansyah pun mengatakan motif tindakan penganiayaan yang dilakukan Adrianus masih didalami.
"Kita belum bisa memberikan keterangan yang detail karena, si tersangka belum bisa ditanyai dulu. Jujur saja butuh waktu lah. Baik itu untuk mengorek informasi atau gimana," tandas Febriansyah.