Terapis Wanita Tewas di Lahan Kosong
Soroti Kasus Terapis Wanita di Pejaten Jaksel, Gubernur Pramono Janji Ambil Langkah Konkret
Kasus kematian tragis seorang terapis wanita usia 14 tahun berinisial RTA di Pejaten, Jakarta Selatan memantik keprihatinan Gubernur Pramono Anung.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kasus kematian tragis seorang terapis wanita usia 14 tahun berinisial RTA di Pejaten, Jakarta Selatan memantik keprihatinan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Ia menegaskan, peristiwa ini harus menjadi peringatan serius bagi semua pihak agar anak di bawah umur tidak lagi dipekerjakan, apalagi di sektor berisiko tinggi, seperti jasa pijat atau terapis.
“Kami tentunya sekali lagi meminta tetap, apa pun bagi anak-anak yang belum genap usia untuk bisa bekerja seperti itu, tidak melakukan itu,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).
Pramono menerangkan, aturan larangan mempekerjakan anak di bawah umur sudah sangat jelas diatur oleh undang-undang.
Namun, ia mengakui masih banyak keluarga yang terpaksa membiarkan anaknya bekerja karena tekanan ekonomi.
“Undang-undang sebenarnya sudah mengatur itu, sudah jelas. Tapi memang di lapangan harus diakui dalam kondisi masyarakat yang seperti ini, kondisi ekonomi yang juga membuat seseorang harus bekerja. Dan itu adalah salah satu ekses,” ujarnya.
Menyikapi kasus ini, Pramono menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan turun langsung jika ditemukan anak di bawah umur yang bekerja, terutama di sektor-sektor rawan eksploitasi.
Menurutnya, penanganan kasus semacam ini tak cukup hanya dengan penegakan hukum, tapi juga perlu pendekatan sosial dan edukatif kepada masyarakat agar kesadaran perlindungan anak semakin kuat.
“Kalau kemudian Pemerintah Jakarta tahu, pasti kami akan turun tangan dan melakukan edukasi terhadap hal itu,” tuturnya.
Fakta Anyar Terapis Spa di Pejaten Tewas
Fakta baru terapis wanita berinisial RTA (14) yang jasadnya ditemukan di belakang Gudang Tiki Pejaten, Jakarta Selatan diungkap polisi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengatakan, korban berupaya menghindari CCTV ketika diduga hendak meninggalkan mess Delta Spa.
"Dia (korban) berusaha menghindari CCTV," kata Ardian kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).
Ardian mengungkapkan, korban sempat terekam CCTV bolak-balik ke kamar mandi seorang diri.
Selain itu, korban juga tertangkap kamera melihat ke arah CCTV.
"Karena pada sebelum kejadian ada dia bolak-balik kamar mandi sendirian. Pas di kamar mandi, dia ada ngeliat ke arah CCTV. Berarti kan dia bagaimana berusaha menghindari CCTV itu. Berarti kan memang inisiatif," ungkap Kasat Reskrim.
Kasus Terapis Wanita Tewas di Pejaten, Polisi Panggil Pemilik Delta Spa |
![]() |
---|
TERKUAK Chat Terakhir Terapis Delta Spa Sebelum Tewas Misterius, Diduga Mau Kabur Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Telusuri Identitas Asli Terapis Wanita Tewas di Pejaten Jaksel, Polisi Koordinasi dengan Dukcapil |
![]() |
---|
Polisi Dalami Dugaan Perdagangan Orang di Kematian Terapis Wanita di Pejaten, Korban di Bawah Umur |
![]() |
---|
Terapis Wanita Tewas di Lahan Kosong Pejaten, Diduga Sempat Jebol Atap Mess Delta Spa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.