Banyak Kader Partai yang Terjerat Korupsi, Ali Ngabalin: Kalau di China dan Korea Sudah Dihukum Mati
Ali mengomentari hal tersebut seiring dengan dijadikannya Idrus Marham sebagai tersangka suap PLTU Riau-1.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
"Manusia seperti itu lah. Kekuasaan itu kan cenderung korup dan otoliter. Yang bisa memandu manusia yaitu moral, culturenya, agama," tuturnya.
Menurut Ali, Indonesia membutuhkan waktu yang panjang untuk membenahi perilaku manusia.
"China saya lihat seperti itu. Kalau kita buka banyak data. Partai politik di beberapa negara juga seperti itu," tegasnya.
"Kalau di China, di Korea itu kan enggak ada cerita," sambungnya.
Diketahui, sejak masa kepemimpinan Presiden Xi Jinping di tahun 2013, hukuman mati diberlakukan untuk semua koruptor.
• Deklarasi Kita Jokowi di Jawa Barat Dukung Pasangan Jokowi Maruf
• Politikus PDI Perjuangan Tak Masalah Ahmad Heryawan Jadi Wagub DKI Gantikan Sandiaga
Sejak saat itu, ribuan orang menjalani eksekusi beragam bentuknya seperti ditembak di tempat khusus dan di depan umum.
Contohnya, sosok Liu Zhijun, mantan Menteri Perkeretaapian dieksukusi mati karena kasus korupsi dan suap.
Zhou Yhongkang, mantan pejabat tinggi negara, kini mendekam di penjara untuk menghabiskan sisa hidupnya.
Sementara di Korea Utara, Kim Jong-Un mengeksekusi pamannya sendiri, Jang Song-Thaek yang dikenai sejumlah tuduhan yaitu mulai dari korupsi hingga merencanakan kudeta di 2013 lalu.
Simak Videonya:
Komentar Jokowi Soal Idrus Marham
Idrus Marham menjadi menteri pertama di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Saat disinggung mengenai hal itu, Jokowi menegaskan bahwa kasus yang menjerat Idrus adalah kasus lama yang terjadi sebelum ia menjabat sebagai menteri.
"Ya ini kan kasus lama," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Idrus terjerat kasus kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 di Provinsi Riau.