Aparat Datangi Rumah Nur Mahmudi Ismail, Tersangka Korupsi Namun Tak Ditahan

Kediaman mantan wali kota Depok, Nur Mahmudi, di perumahan Griya Tugu Asri, Kelurahan Tugu, Cimanggis didatangi aparat kepolisian dan TNI.

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 
Kediaman Nur Mahmudi di Cimanggis, Depok, Rabu (29/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA  

Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto dan Kasat Reskrim Polresta Depok belum memberi keterangan terkait penetapan tersangka Nur.

4. Bekas Asisten Kaget

Mantan asisten pribadi Nur Mahmudi saat ditemui wartawan di Cimanggis, Depok, Rabu (29/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 
Mantan asisten pribadi Nur Mahmudi saat ditemui wartawan di Cimanggis, Depok, Rabu (29/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA  (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA )

Bekas asisten pribadi Nur Mahmudi, Tafi mengaku kaget setelah mengetahui kabar bahwa mantan atasannya ditetapkan sebagai tersangka oleh Unit Tipikor Polresta Depok sejak Senin (20/8/2018).

Terlebih Tafi mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan sejumlah media massa sejak Selasa (28/8/2018) sekira pukul 19.00 WIB.

"Saya kaget saja dengar dari media. Terus kata teman, wartawan dari pagi sudah di sini, saya diberitahu," kata Tafi di Cimanggis, Depok, Rabu (29/8/2018).

Terkait status tersangka, Tafi menyebut belum mengetahui langkah hukum yang ditempuh mantan Wali Kota Depok selama dua periode itu.

Menurutnya Nur perlu berkonsultasi dengan pengacara sebelum memutus langkah hukum yang diambil.

"Beliau masih mau konsultasi dengan pengacara, nanti pengacara yang lebih kompeten," ujarnya.

5. Pernah Pijat Gus Dur

Mungkin tidak banyak yang menyadari, ternyata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sudah bersahabat dengan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail.

Hal itu diakui Jusuf Kalla di acara peluncuran buku karya Nur Mahmudi berjudul "Perjalanan Sejuta Makna."

Di acara yang digelar di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (11/11/2015), Jusuf Kalla sempat memberikan sambutannya.

Ia mengawali sambutannya itu dengan berkelakar soal kesamaan keduanya.

"Disamping sebagai Wapres sebenarnya saya datang karena sama-sama alumni, dari universitasnya Gus Dur, dari kabinet Gus Dur," ujar Jusuf Kalla dengan nada bercanda, yang mengindang tawa dari peserta peluncuran buku.

Kesamaan yang dimaksud Jusuf Kalla, adalah keduanya sempat sama-sama berstatus menteri di kabinet yang dipimpin Presiden ke-4, RI Abdurrahman Wahid, atau yang akrab dipanggil Gus Dur. Nur

Mahmudi saat itu menjabat sebagai Menteri Kehutanan, dari 1999-200.

Sedangkan Jusuf Kalla yang mengemban jabatan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, hanya menjabat selama 6 bulan, yakni sejak 26 Oktober 1999 hingga 24 Agustus 2000.

"Saya (lebih) beruntung dari beliau, saya lebih cepat dikeluarkan dari pada beliau, jadi saya lebih cepat bebas dari pada masalah. (Saya) baru enam bulan, bapak lengkap kan hampir dua tahun," ujar Jusuf Kalla.

Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla juga membeberkan cerita kedekatan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dengan Gus Dur.

Kedekatan tersebut salah satunya terlihat saat ia dan Nur Mahmudi sama-sama mendampingi Presiden dalam perjalanan ke Eropa.

Bila Gus Dur hendak mengobrol dengan menterinya, maka ia akan mengundang sang menteri untuk masuk ke kamar Gus Dur di pesawat.

Menteri yang paling lama menghabiskan waktunya di kamar Gus Dur, adalah Nur Mahmudi.

"Begitu saya tanya diskusi apa, tidak, (Gus Dur) lagi pijit dia bilang. Jadi beliau selain Menteri juga mijit Gus Dur," ujar Wapres.

6. Pernah Jadi Sopir Angkot

Wali Kota Depok Nur Mahmudi saat menjadi sopir angkot D 11 jurusan Depok - Pal, Selasa (19/1/2016).
Wali Kota Depok Nur Mahmudi saat menjadi sopir angkot D 11 jurusan Depok - Pal, Selasa (19/1/2016). (Warta Kota/Dody Hasanuddin)

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail membuat heboh Terminal Depok.

Wali Kota Depok yang masa jabatannya habis pada 22 Januari 2016 itu menjadi sopir angkot D 11 jurusan Depok - Pal, Selasa (19/1/2016).

Apakah usai jadi Wali Kota Depok, Nur Mahmudi ingin jadi sopir angkot atau menjadi pengusaha angkot?

"Enggak..enggak..saya jadi sopir angkot untuk menyosialisasikan peraturan berkendara bagi sopir angkot," katanya.

Menurut Nur Mahmudi, untuk menjadi sopir angkot itu harus mematuhi peraturan yang berlaku.

Di antaranya memiliki SIM A Umum, memiliki kartu anggota sopir angkot sesuai jurusan, dan mengenakan seragam.

 Intip Perubahan Jonatan Christie Dari Bocah Imut, Bintang Film Hingga Digilai Wanita di Asian Games

 Hari Ini Semifinal Sepakbola Asian Games 2018, Berikut Jadwal dan Link Live Streaming di Vidio.com

 Ahmad Dhani Mengaku Mirip Gus Dur, Wanda Hamidah Kembali Beri Sindiran Pedas

"Saya mencoba memberi contoh para sopir angkot untuk mematuhi aturan yang berlaku. Saya juga memberi contoh etika menjadi sopir angkot. Semoga ada hikmahnya," ujarnya. (Tribunnews.com/Warta Kota/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved